Jakarta, CNBC Indonesia - Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso, berharap bisa hidup hingga usia 130 tahun. Harapan ini ia sampaikan pada malam menjelang hari ulang tahunnya yang ke-90.
Pemimpin spiritual Buddha Tibet kelahiran 6 Juli 1935 itu berbicara pada Sabtu malam, selama upacara yang diselenggarakan oleh para pengikutnya untuk menyampaikan doa umur panjang baginya.
"Sejauh ini, saya telah melakukan yang terbaik dan dengan berkah Avalokiteshvara (pelindung spiritual Buddha) yang terus berlanjut, saya berharap dapat hidup 30 atau 40 tahun lagi, terus melayani makhluk hidup dan Dharma Buddha," ujarnya, sebagaimana dilansir Aljazeera, Minggu (6/7/2025).
Dalai Lama sebelumnya mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Desember 2025 bahwa ia mungkin hidup sampai usia 110 tahun.
Dalai Lama juga telah mengonfirmasi akan memilih penggantinya sesuai dengan "tradisi masa lalu", yang turut mengakhiri spekulasi selama bertahun-tahun mengenai jabatannya yang telah berusia berabad-abad itu.
Dalam pesan video pada Rabu lalu, ia mengatakan Yayasan Gaden Phodrang, yang didirikannya, akan memiliki kekuatan untuk mengakui reinkarnasinya pada masa depan.
Dalai Lama mengatakan, para pemimpin Buddha Tibet akan mencari penggantinya, sambil menekankan bahwa "tidak ada orang lain yang mempunyai kewenangan untuk mencampuri masalah ini".
Namun, ia juga mengatakan, telah menerima banyak pesan dalam beberapa tahun terakhir dari umat Buddha yang menyerukan agar ia mempertahankan keberadaan Dalai Lama.
"Sesuai dengan semua permintaan ini, saya menegaskan bahwa institusi Dalai Lama akan terus berlanjut," tambahnya.
Ia menyampaikan pernyataan itu selama konferensi keagamaan tiga hari di Dharamshala, kota di India utara, tempat ia tinggal sejak 1959, ketika ia melarikan diri dari Tibet ke India setelah pemberontakan melawan China yang gagal.
Berbicara kepada Al Jazeera, penulis dan aktivis Tibet, Tenzin Tsundue menggambarkan pernyataan Dalai Lama pada Rabu sebagai "pukulan di wajah" bagi Pemerintah Tiongkok, yang telah mengatur Daerah Otonomi Tibet serta mengklaim memiliki kekuasaan untuk menunjuk penggantinya.
Dalai Lama, peraih Nobel Perdamaian, yang dicap sebagai "separatis" oleh China, sebelumnya telah memperingatkan Beijing "agar tidak ikut campur dalam sistem reinkarnasi para lama, apalagi Dalai Lama".
Menanggapi pernyataan itu, China mengatakan suksesi Dalai Lama harus disetujui oleh pemerintah pusat di Beijing dan akan dilaksanakan "dengan pengundian dari guci emas", kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning kepada wartawan.
Guci tersebut dimiliki oleh Tiongkok, dan Dalai Lama telah memperingatkan bahwa, jika digunakan secara tidak jujur, guci tersebut tidak memiliki "kualitas spiritual apa pun".
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Rahasia Panjang Umur & Sehat ala Orang lembah Hunza di Pakistan