Tesla Babak Belur, Elon Musk Ternyata Untung Segini Gara-gara Trump

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk kena pukulan bertubi-tubi sejak masuk ke pemerintahan Donald Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE). Sikap politik dan tindakannya di DOGE mendulang protes hingga memicu aksi boikot Tesla yang meluas.

Saham Tesla sepanjang 2025 sempat anjlok 33% lalu pelan-pelan bergerak naik, tetapi belum bisa menyamai nilai saham tertingginya pada akhir 2024 silam. Hingga berita ini dirilis, saham Tesla tercatat masih merah 24,63% di 2025.

Selain aksi boikot yang meluas, Tesla juga ditampar perang dagang yang dilancarkan Trump melalui penetapan tarif resiprokal ke barang impor China. Pasalnya, banyak komponen Tesla yang berasal dari China.

Kendati demikian, ternyata Musk tetap meraup keuntungan besar dari perannya di pemerintahan Trump. Laporan Senat menyebut portofolio perusahaan Musk berpotensi terhindar dari beban tanggung jawab hukum senilai lebih dari dari US$2,37 miliar (Rp39,7 triliun), dikutip dari TheVerge, Selasa (29/4/2025).

Angka tersebut berasal dari laporan yang disusun oleh staf Demokrat untuk subkomite tetap Senat Keamanan Dalam Negeri untuk investigasi (PSI). Laporan itu menyelidiki dampak kedekatan Musk dengan Trump dan pembentukan DOGE pada kepentingan finansial sang miliarder.

Untuk melakukan pengukuran, divisi tersebut menghitung paparan hukum yang dapat dihadapi The Boring Company, Neuralink, SpaceX, Tesla, dan xAI milik Musk, sebagai akibat dari investigasi federal, litigasi, atau tindakan regulasi yang tertunda sejak pelantikan Trump.

Divisi itu mengklaim angka yang dipaparkan akurat dan kredibel. Subkomite tersebut menemukan bahwa Musk dan perusahaannya menjadi sasaran 65 tindakan "aktual atau potensial" di 11 lembaga hingga Hari Pelantikan Trump.

Mereka mengatakan dapat memperkirakan potensi kewajiban finansial untuk 40 tindakan di antaranya. Antara lain sebesar US$1,19 miliar untuk pernyataan Tesla yang diduga menyesatkan tentang fitur self-driving-nya, US$281 juta untuk pernyataan Neuralink yang diduga menyesatkan tentang risikonya, dan denda lebih dari US$630.000 untuk SpaceX yang diduga menghindari persyaratan peluncuran roket, klaim staf Demokrat.

Banyak lembaga yang mengawasi perusahaan Musk telah menjadi target pemangkasan oleh DOGE.

Bersamaan dengan laporan tersebut, Anggota PSI Richard Blumenthal mengirim surat kepada 5 perusahaan Musk dan meminta mereka untuk menanggapi paling lambat tanggal 11 Mei 2025 mengenai investigasi dan litigasi federal mereka saat ini.

Lembaga itu juga akan menagih langkah apa yang telah diambil untuk mencegah peran Musk di DOGE memengaruhi proses hukum yang berjalan. PSI juga meminta perusahaan-perusahaan tersebut untuk merahasiakan komunikasi terkait antara karyawan perusahaan dan pejabat pemerintah federal, yang dapat menjadi relevan dalam penyelidikan di masa mendatang.

Meskipun subkomite tersebut memiliki kewenangan panggilan pengadilan, minoritas Demokrat akan membutuhkan dukungan dari ketua Republik untuk menggunakannya terhadap perusahaan-perusahaan Musk.

"Jabatan Musk memungkinkan dia untuk menghindari pengawasan, menggagalkan investigasi, dan menghilangkan litigasi kapan pun dia mau, sesuai keinginannya dan atas perintahnya," kata laporan itu.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Raup Cuan Trading Forex & Komoditas Saat Trump "Guncang" Pasar

Next Article Tesla Hancur Lebur OTW Tenggelam Gara-gara Elon Musk

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |