Ternyata Ini yang Bikin Harga Laptop Naik Gila-gilaan

1 week ago 12

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah barang diprediksi akan mengalami peningkatan harga akibat perang dagang yang dilancarkan pemerintahan Donald Trump ke China dan negara-negara lain. Sejumlah analis pun meramal hampir semua komoditas mengalami lonjakan harga.

CEO Acer Jason Chen dalam wawancaranya baru-baru ini dengan Telegraph, mengungkap kenaikan harga secara presisi. Ia mengatakan harga jual laptop di AS akan naik 10%.

"Kami harus menyesuaikan harga ritel untuk konsumen dalam merefleksikan tarif. Kami pikir kemungkinan ada kenaikan harga 10% karena pajak impor," ia menuturkan kepada Telegraph, dikutip dari PCWorld, Rabu (19/2/2025).

Kenaikan 10% tarif impor untuk barang China yang diberlakukan Trump merupakan tambahan dari biaya impor yang sudah ada sebelumnya. Konsumen akan melihat kenaikan harga laptop Acer mulai Maret 2025 mendatang.

Trump mengancam akan menaikkan impor barang dan komponen dari beberapa mitra dagang AS, termasuk sekutu dekat seperti Kanada, Meksiko, dan Taiwan. Acer sendiri merupakan perusahaan berbasis Taiwan.

Meskipun Chen memilih produksi berbasis AS sebagai alternatif, biaya tenaga kerja dan material akan menjadikan AS sebagai pengganti lini produksi yang buruk untuk hampir semua produk.

Terlebih jika Trump menerapkan tarif pada bahan-bahan impor penting seperti baja dan aluminium, sehingga memperburuk biaya produksi di industri dalam negeri seperti mobil.

Meskipun pemerintahan Biden mencoba merangsang produksi chip dalam negeri dengan UU CHIPS, perlu waktu beberapa tahun sebelum peningkatan kapasitas pengecoran dapat ditingkatkan.

Mayoritas laptop dan perangkat elektronik dirakit di China. Beberapa nama kawakan yang memiliki fasilitas perakitan di China adalah Acer, Lenovo, Dell, Apple, Asus, dan HP.

Semuanya akan menghadapi kenaikan tarif pada produk laptop akhir dan produk-produk lain. Asosiasi Teknologi Konsumen mengatakan masyarakat AS harus membiasakan diri menghadapi kenaikan harga untuk komputer dan barang-barang elektronik lain selama kepemimpinan Trump 4 tahun ke depan.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: DPR RI Bicara Bisnis Asuransi di Tengah Isu Soal Over Utilisasi

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |