Tarif Nol Persen Indonesia-Chile CEPA Jadi Kunci Daya Saing

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Merek makanan sehat Mi Javara produksi PT Kampung Kearifan Indonesia telah langganan ekspor ke Cile, memanfaatkan tarif nol persen dalam skema perjanjian dagang Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-Chile CEPA). Perjanjian dagang tersebut membuat Mi Javara semakin kompetitif di pasar Cile.

Keunggulan tarif ini semakin diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Mi Javara dengan buyer Cile di panggung Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, yang memastikan produk Indonesia ini terus merambah pasar Amerika Latin. Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago Indah Fajarwati Bachter, mengatakan Mi Javara telah menikmati bea masuk nol persen di pasar Cile dari skema Indonesia-Chile CEPA.

"Dalam perjanjian dagang tersebut, produk pangan menjadi salah satu komoditas yang mendapatkan tarif nol persen. Mi Javara dari Indonesia pun semakin kompetitif dari segi harga di pasar Cile," ungkap Indah dalam keterangan resmi, Jumat (17/10/2025).

Penandatanganan ini dilakukan dalam rangkaian Trade Expo Indonesia 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang pada 15-19 Oktober 2025. Mi Javara berhasil menembus pasar Cile sejak 2023. Produk ini masuk melalui jaringan ritel besar di Amerika Latin, yaitu Cencosud Chile S.A. Jaringan ritel raksasa ini hadir di lima negara, yaitu Cile, Argentina, Brasil, Peru, dan Kolombia. Cencosud Chile S.A memiliki lebih dari 345 gerai ritel dan melayani lebih dari 1,4 juta transaksi per hari.

Mi Javara yang masuk ke pasar Cile dipasarkan secara langsung ke konsumen tanpa mengalami perubahan merek maupun kemasan. Ini menunjukkan kepercayaan penuh dari pihak ritel. Indah mengungkapkan, Cencosud memilih Mi Javara karena memenuhi kebutuhan konsumen Cile akan makanan sehat yang alami, tanpa pengawet dan penyedap rasa. Produk ini cocok untuk gaya hidup vegetarian.

"Mi Javara cocok dengan tren gaya hidup sehat masyarakat Cile. Selain itu, kemitraan PT Kampung Kearifan Indonesia dengan Cencosud termasuk unik karena produk Mi Javara dijual langsung dengan merek dan kemasan asli dari Indonesia tanpa adanya perubahan. Bahkan, Mi Javara dipromosikan secara luas di jaringan supermarket sebagai produk sehat premium," ungkap Indah.

Kepala Penjualan, Pemasaran, dan Inovasi Internasional Javara, Dhamayanti Suhita, mengapresiasi dukungan pemerintah melalui para perwakilan perdagangan yang secara aktif membantu promosi dan konsultasi pasar.

"Proses masuk ke pasar Cile itu luar biasa. ITPC Santiago memfasilitasi konsultasi pemasaran lokal hingga membantu mempertemukan kami dengan calon pembeli lewat pertemuan daring. Karena kami memulai penjajakan di masa pandemi Covid-19 pada 2022, kami tidak perlu ikut pameran atau pergi langsung ke sana, namun tetap difasilitasi hingga mendapatkan buyer," kata Suhita.

Indonesia mengimplementasikan perjanjian Indonesia-Chile CEPA pada 10 Agustus 2019. Melalui skema Indonesia-Chile CEPA, Cile menghapus tarif terhadap 7.669 produk, atau 89,6% dari total pos tarif. Langkah ini membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor Indonesia ke pasar Cile, khususnya di sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan manufaktur yang kini menikmati tarif nol persen. Untuk dapat memanfaatkan pengurangan tarif bea masuk di Cile, pelaku usaha perlu menggunakan Surat Keterangan Asal (SKA) Form Indonesia-Chile CEPA.

SKA ini membuktikan barang ekspor Indonesia telah memenuhi Ketentuan Asal Barang (Rules of Origin) Indonesia. Secara geografis, Cile terletak strategis karena berbatasan langsung dengan tiga negara, yaitu Argentina, Peru, dan Bolivia. Kondisi geografis ini menjadikan Cile hub di kawasan Amerika Latin. Artinya, perluasan pasar dan peningkatan ekspor ke Amerika Latin semakin terbuka melalui Cile.

"Perjanjian perdagangan menurut kami tidak hanya membuka pintu ekspor, tetapi juga meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar global. Kami harap Kemendag semakin memperbanyak perjanjian serupa yang disepakati seperti Indonesia-European Union CEPA agar kami bisa masuk pasar Eropa," tutur Suhita.

Pada Januari-Agustus 2025, total perdagangan Indonesia-Cile tercatat senilai US$ 370,60 juta. Nilai ini meningkat 21,07% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang senilai US$ 306,10 miliar. Ekspor Indonesia ke Cile tercatat US$ 308,70 juta atau meningkat 43,63% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, impor Indonesia dari Cile sebesar US$ 61,90 juta.

Indonesia mencatatkan surplus terhadap Cile sebesar US$ 246,80 juta. Total perdagangan Indonesia-Cile tahun 2024 senilai US$ 476,50 juta. Ekspor Indonesia ke Cile mencapai US$ 339,90 juta. Sementara itu, impor Indonesia ke Cile sebesar US$ 136,60 juta.Indonesia surplus perdagangan terhadap Cile sebesar US$ 203,30 juta.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Live Now! Mendag Buka-Bukaan Peluang Ekspor Indonesia di Kancah Global

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |