Tanggapan Luhut Soal Tarif Trump: Tidak Perlu Khawatir Berlebihan

4 days ago 9

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menilai dampak tarif resiprokal yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada puluhan negara termasuk Indonesia bersifat terbatas. Hal itu disampaikan Luhut acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Menurut dia, DEN telah melakukan simulasi potensi dampak penerapan tarif resiprokal terhadap ekonomi Indonesia di mana perekonomian tanah air akan mengalami tekanan karena dampak kontraksi.

"Tadi sudah dijelaskan Menko Perekonomian dan volume perdagangan dunia akibat tarif resiprokal dari AS dan retaliasi dari beberapa negara lain seperti China dan Jepang, Uni Eropa," kata Luhut.

"Dampak terhadap PDB Indonesia akibat tarif resiprokal AS juga diperkirakan akan terbatas. Kami melakukan simulasi-simulasi yang sangat intensif selama lebaran ini, kami melihat bahwa porsi ekspor Indonesia terhadap PDB relatif rendah sekitar 23,8% dan porsi ekspor ke AS juga hanya 10% dari total ekspor Indonesia," lanjutnya.

Sebagai rangkuman, eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tidak perlu khawatir berlebihan.

"Bahwa kita waspada, yes," ujarnya.

Luhut lantas memaparkan pengalaman Indonesia mengalami kasus-kasus besar termasuk pandemi Covid-19. Di mana Indonesia mampu mengatasinya dengan baik.

Pun di situasi sekarang di mana tantangan perekonomian global dapat diatasi selama semua elemen kompak, satu padu, dan saling mendukung.

"Kita punya data dan potensi yang kuat bahwa kita mampu memitigasi masalah ini," kata Luhut.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Kenakan Tarif 25% Impor Otomotif, PM Kanada Berang!

Next Article Tiru Singapura, Luhut Beberkan Jurus Negara Hemat Anggaran 30-40%

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |