Sumber Duit Baru Telkom Beroperasi 1 Januari, Valuasinya Rp150 Triliun

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Telkom Group melakukan pemisahan aset fiber perusahaan ke PT Telkom Infrastruktur Indonesia (Infranexia). Mulai 1 Januari 2026, bakal dimulai legal day one.

"Dan hari ini menandakan bahwa mulai 1 Januari nanti, Insyaallah kita akan mulai sebagai, kita sebutnya sebagai legal day one dari TIF," kata Direktur Strategic Business Developmennt & Portofolio, Seno Soemadji dalam press conference, di Jakarta, Kamis (18/12/2025). "Ini merupakan kelanjutan dari RUPS di Jumat yang lalu, dimana approval dari shareholder kami sudah diperoleh untuk pemisahan aset ini. Dan Alhamdulillah pemisahan itu juga mencapai dengan 99% plus approval, yang artinya ini merupakan satu upacara kepada kami bahwa ini merupakan tindakan yang menjanjikan untuk masa depan Telkom Group."

Seno mengatakan persetujuan tersebut menunjukkan kepercayaan yang sangat tinggi dari pemegang saham pada aksi korporasi Telkom. Selain itu, termasuk bagian pemenuhan tujuan pemerintah untuk digitalisasi dalam efisiensi aset dan apex, serta memaksimalkan monetisasi dari aset yang dimiliki Telkom Group.

Untuk tahap I, pemisahan aset dari Telkom ke Infranexia baru sebesar 50% dengan nilai buku sekitar Rp 35 triliun. Sisanya akan dialihkan secara bertahap sehingga total nilai buku aset yang dialihkan ke Infranexia mencapai Rp 90 triliun.

Telkom memperkirakan valuasi Infranexia mencapai Rp 100 triliun hingga Rp 150 triliun. Valuasi tersebut didapatkan dengan memperhitungkan EBITDA, utang, dengan multiplier 10x.

"Sekitar Rp 120 triliun sampai Rp 150 triliun gitu. Dan asumsi valuasi itu sekitar 10 kali lipat," jelasnya.

Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini menjelaskan langkah ini bagian dari strategi Telkom30 pada 2030. Strategi itu untuk memperkuat daya saing perusahaan.

"Daya saing Telkom Group melalui fokus pada yang pertama adalah kekuatan fundamental. Kekuatan fundamental ini berupa operation excellence, service excellence, kemudian yang kedua optimalisasi aset strategis, yang salah satunya Infranexia ini di mana kita mengoptimalkan aset digital kita yaitu fiber optic," jelasnya.

Dia menjelaskan TIF menjadi entitas untuk mengonsolidasikan bisnis wholesale fiber connectivity. Begitu juga dapat mempercepat implementasi Telkom 30.

"Melalui peningkatan efisiensi operasional, transparansi model bisnis wholesale serta kekuatan peran telkom grup sebagai ecosystem digital nasional yang inklusif dan berdaya saing," ujar Dian.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |