11 hours ago
4
Jakarta, CNBC Indonesia - Apple akhirnya mengizinkan toko aplikasi alternatif saingan App Store di iPhone. Namun, kebijakan ini baru berlaku di Jepang.
Dalam aturan baru yang dirilis Apple, pengembang aplikasi Jepang kini bisa meluncurkan toko aplikasi sendiri di iPhone. Apple akan mengutip 5 persen dari penjualan aplikasi di marketplace tersebut.
Pengembang juga bisa menggunakan sistem pembayaran sendiri (in-app purchase) untuk aplikasi yang didownload lewat App Store. Opsi tersebut nantinya akan ditawarkan kepada pengguna aplikasi beserta sistem pembayaran milik Apple. Developer juga masih harus membayar komisi untuk pembelian yang dilakukan di luar sistem pembayaran Apple.
Selama ini, Apple melarang toko aplikasi pesaing App Store di perangkat milik mereka termasuk iPhone, MacBook, dan iPad. Selain itu, Apple mengutip 30 persen untuk setiap produk dan layanan yang ditawarkan lewat aplikasi di iPhone.
Sebelum Jepang, Eropa juga mewajibkan Apple membuka perangkatnya kepada toko aplikasi saingan App Store. Di Amerika Serikat, kebijakan App Store masih dalam sengketa di pengadilan.
Kebijakan di Jepang sedikit lebih longgar dibanding Eropa. Jepang memberikan Apple kekuasaan untuk menolak toko aplikasi alternatif. Apple juga akan mengawasi keamanan aplikasi yang ditawarkan lewat toko aplikasi selain App Store.
Perubahan lainnya adalah keleluasaan bagi pengembang asal Jepang untuk menyediakan tautan pembayaran di luar App Store. Pembayaran lewat link alternatif dikenai komisi 15 persen, lebih rendah dari komisi 26 persen untuk pembayaran lewat sistem Apple.
Aturan di Jepang juga mengharuskan Apple tidak menghambat produsen perangkat keras lain untuk membuat produk pendukung iPhone. Namun, Apple bisa menolak jika perangkat tersebut berisiko mengungkap data sensitif milik pengguna.
"Dalam semua perubahan ini, Apple mengambil langkah untuk mengurangi risiko keamanan dan privasi agar pengguna Jepang tetap menikmati pengalaman terbaik dan teraman," kata Apple lewat blognya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
