Soal Pembentukan Danantara, RI Belajar dari Arab Saudi dan Qatar

2 weeks ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir, sekaligus Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, mengungkapkan bahwa pembentukan lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) bukan merupakan hal baru.

Erick mengakui bahwa ada contoh buruk, yakni 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang heboh karena kasus korupsi. Seperti diketahui, ada kekhawatiran di masyarakat bahwa Danantara berisiko bernasib sama dengan 1MDB. Erick meminta agar publik tidak memandang demikian karena banyak contoh-contoh baik di dunia.

"Artinya bukan sesuatu yang dilihat kontroversial tapi negara lain ada apa enggak? banyak yang bagus," ujarnya, dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Salah satu contohnya adalah Arab Saudi yang melakukan pengabungan dan pengelolaan aset sebesar-besarnya untuk pengembangan pariwisata. Selain itu, ada pula contoh di Qatar yang mengelola aset kekayaan negaranya untuk pengembangan renewable energy atau energi baru terbarukan.

Dalam kesempatan ini, dia juga mengungkapkan sebagai negara yang masih akan tumbuh secara masif dan berkelanjutan, Indonesia suatu saat akan kehabisan sumber daya alam (SDA), sehingga harus mampu melakukan pivot.

"Kalau mau industrialisasi perlu industri dasar. Kita sebagai negara kaya, tapi SDA-nya dan suatu hari akan habis. Ini Danantara untuk anak cucu," ungkap Erick.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Anjlok Lebih dari 2%, Investor Khawatir Soal Danantara?

Next Article Sedang Rapat di Komisi VI, Erick Thohir Mendadak Tinggalkan Ruangan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |