Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menggelar sidang perdana debottlenecking hari ini, (23/12/2025). Dua kasus langsung ia tangani secara langsung dalam sidang perdana ini.
"Ini merupakan sidang perdana," kata Purbaya saat memimpin sidang debottlenecking di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat.
Untuk kasus pertama yang disidangkan, berasal dari aduan di kanal debottlenecking oleh PT Sumber Organik. Perusahaan itu menyampakan masalah pengentian bantuan Bantuan Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) dari APBN.
Terhentinya bantuan BLPS dari APBN itu berdampak langsung pada kelayakan finansial Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo terkait pemenuhan kewajiban kepada pihak landers dan pelaksanaan operasional pengelolaan sampah di TPA Benowo.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama PT Sumber Organik menjadi operator Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo.
Adapun kasus kedua terkait dengan permasalahan pendanaan dan pembiayaan yang diadukan ke kanal debottlenecking oleh PT Mayer Indah Indonesia.
Dalam laporannya ke Purbaya, PT Mayer Indah Indonesia menyampaikan kesulitan pengajuan kredit modal kerja ke bank sebesar Rp 4 miliar, sehingga order yang sudah ada tidak dapat diproses.
Perusahaan juga melaporkan, sulitnya memperoleh pembiayaan atau kredit dari bank hingga membuat tunggakan iuran BPJS Ketenagakerjaan karena adanya penurunan omzet, berujung pada tunggakan yang menjadi isu hukum.
"Kenyataannya sejak September, 20 bank semua menolak karena industri tekstil sedang di situasi lampu oren atau merah. Artinya sangat tidak dikonsider diberikan kredit. Bahkan bank partner kami bilang tekstil sudah terlalu bleeding," ucap GM PT. Mayer Indah Indonesia, Melisa Suria kepada Purbaya dalam sidang itu.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































