FOTO
Youtube/Info BMKG, CNBC Indonesia
01 November 2025 21:38
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi fenomena La Nina akan terjadi di Indonesia. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, La Nina lemah diprediksi akan terjadi hingga tahun depan. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
"BMKG juga mendeteksi sejak bulan November hingga diprediksi sampai Desember (2025), Januari, Februari (2026) terdeteksi adanya La Nina lemah dipengaruhi perbedaan suhu di Samudera Pasifik terhadap kepulauan Indonesia," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Sabtu (1/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
Berdasarkan pemantauan BMKG, suhu muka laut di Samudera Pasifik mengalami pendinginan. Selain itu juga melewati ambang batas La Nina pada September dengan anomali suhu di pasifik tengah dan timur sebesar -0,54 dan Oktober sebesar -0,61. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
Adapula kondisi atmosfer penguatan angin timuran. Dua kondisi ini menunjukkan awal la Nina. BMKG memprediksi La Nina tak berdampak signifikan pada curah hujan di Indonesia. Kondisi curah hujan November 2025-Februari 2026 masih dalam kategori normal. Menurutnya, peningkatan curah hujan di sebagian daerah Indonesia bukan akibat La Nina lemah. Namun akibat suhu hangat di muka air laut. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)
"Bukan berarti curah hujan akan meningkat signifikan. Memang di sebagian Indonesia curah hujannya di atas rata-rata normal. Namun menurut ahli klimatologi BMKG, peningkatan bukan karena La Nina lemah. Namun disebabkan karena semakin hangatnya suhu muka air laut tadi," dia menjelaskan. (Tangkapan Layar Youtube/Info BMKG)

5 hours ago
2

















































