Siaga Perang Asia, Jet Tempur Bomber China Hadang Pesawat Jepang

10 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia- Pesawat Jepang,sekutu perjanjian Amerika Serikat (AS) di Asia, dan China terlibat dalam "pertemuan jarak dekat", Kamis. Sebuah pesawat pengumpul intelijen Jepang dilaporkan dicegat sebuah jet China di wilayah sengketa, Laut China Timur.

Ini merupakan kontak beberapa kalinya dalam setahun terakhir. Insiden serupa terjadi Rabu dan bulan lalu.

Perlu diketahui, di Laut China Timur, kedua negara bersengketa mengenai eksplorasi energi dan kedaulatan Kepulauan Senkaku yang tidak berpenghuni. Pulau itu dikelola oleh Tokyo tetapi diklaim oleh Beijing sebagai Kepulauan Diaoyu.

Hal ini menimbulkan kesiagaan akan eskalasi konflik kedua negara yang berujung perang di Asia. Mengapa bisa?

Merujuk laman Newsweek, Jumat (11/7/2025), Jepang masuk dalam strategi penahanan maritim AS, bersama Taiwan san Filipina di wilayah Pasifik Barat. Ketiganya disebut AS "gugus pulau pertama", merujuk garis pertahanan untuk membatasi aktivitas militer China di perairan terdekatnya jika terjadi perang.

Jepang sendiri telah menanggapi meningkatnya kehadiran militer China di sekitar gugus pulau pertama itu. Jepang telah memantau secara ketat operasi udara dan laut China di wilayah udara dan perairan terdekat.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Sebelumnya Kamis, Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan bahwa sebuah pesawat pengumpul intelijen YS-11EB dicegat oleh pesawat tempur-pengebom JH-7 China di pagi hari, di atas perairan internasional, Laut Cina Timur. Jarak horizontal dan vertikal antara kedua pesawat tersebut masing-masing adalah 196 kaki dan 98 kaki.

Kementerian Pertahanan menggambarkan manuver pesawat China ke arah pesawat Jepang selama insiden tersebut berlangsung selama 10 menit. Namun Jepang mengatakannya sebagai "pendekatan yang tidak biasa".

Negeri Sakura kemudian memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan tabrakan. Jepang mendesak pihak Tiongkok untuk mencegah terulangnya insiden tersebut.

"Kementerian Pertahanan Jepang menambahkan bahwa tidak ada kerusakan pada pesawat Jepang, yang ditugaskan untuk Pasukan Bela Diri Udara, dan tidak ada laporan cedera di antara awaknya," tulis laporan laman itu.

Insiden Serupa Lain

Sebenarnya, insiden serupa terjadi pada Rabu pagi ketika sebuah YS-11EB dicegat oleh JH-7 pada jarak dekat. Kejadian berlangsung selama 15 menit, juga di Laut Cina Timur.

Pesawat YS-11EB tersebut sedang melakukan pengintaian. Tapi kementerian dalam siaran pers tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang misi atau lokasi pasti pertemuan tersebut.

Pada awal Juni, sebuah pesawat patroli Jepang dicegat oleh jet tempur China yang diluncurkan dari sebuah kapal induk di lokasi sama. Beijing menuduh Tokyo melakukan "tindakan berbahaya" yang mengganggu kegiatan pelatihan kapal perang tersebut.

Sebelumnya, pada tahun 2013, China menetapkan zona identifikasi pertahanan udara di atas Laut Cina Timur, untuk memberi tahu otoritas penerbangan negara tersebut saat memasuki wilayah tersebut. Namun hal ini tidak diakui secara internasional.

Namun Kolonel Senior China, Wu Qian, sempat mengatakan pada bulan Desember 2024 bahwa negaranya ingin bernegosiasi. Wu Qian juga diketahui sebagai juru bicara Kementerian Pertahanan China.

"China bersedia untuk terus berkomunikasi dengan Jepang guna menangani keadaan darurat maritim dan udara dengan tepat. Kami berharap Jepang akan bekerja sama dengan kami dalam arah yang sama, mempertimbangkan situasi secara keseluruhan, mengikuti jalan yang benar, dan bersama-sama menjaga situasi maritim dan udara serta hubungan bilateral tetap stabil," jelasnya.

Buku Putih Jepang

Sementara itu, di buku putih pertahanan Jepang tahun 2024 disebutkan bagaimana China membuat khawatir negeri itu.

"China telah dengan cepat membangun kemampuan militer sambil mengintensifkan aktivitasnya di Laut Cina Timur, perairan di sekitar Kepulauan Senkaku, serta di Pasifik," bunyi buku itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Asia Urgent, Korut Ancam Perang ke Korsel Tanpa Pemberitahuan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |