Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda meminta dukungan pemerintah pusat untuk pembangunan jalan tani di wilayahnya. Permintaan itu ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, bersama Sekjen Kementan dan jajaran.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @s_tjo, Sherly menekankan bahwa pembangunan infrastruktur pertanian menjadi kebutuhan mendesak bagi petani di Maluku Utara. Ia pun menyampaikan pesan yang pernah dikeluhkan langsung oleh para petani di Halmahera.
"Kita sering bicara soal meningkatkan produktivitas. Tapi petani kami di Halmahera pernah bilang, 'Bu, yang kami butuh bukan cuma bibit, tapi jalan dan kejujuran.' Dan kalimat sederhana itu mengingatkan saya, bahwa produktivitas dan transparansi itu harus tumbuh beriringan," tulis Sherly dalam unggahannya, dikutip Jumat (24/10/2025).
Sherly menjelaskan, pertemuannya dengan Amran berlangsung produktif. Diskusi tersebut membahas langkah lanjutan setelah pemerintah menyalurkan bantuan bibit kelapa, pala, dan coklat v seluas 26.000 hektare (ha) untuk mendukung program hilirisasi perkebunan, atas arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Hari ini kami berdiskusi produktif dengan Menteri Pertanian, Sekjen Kementan, dan jajaran. Setelah bantuan bibit kelapa, pala, dan coklat sebanyak 26.000 ha digelontorkan untuk mendukung program hilirisasi perkebunan Presiden. Kami sepakat langkah berikutnya adalah memastikan hasil panen bisa keluar dari kebun," ungkapnya.
Sherly menilai, tantangan utama petani di Maluku Utara bukan hanya soal peningkatan produktivitas, tetapi juga bagaimana hasil panen dapat tersalurkan hingga ke pasar dan industri.
"Karena bagi petani Maluku Utara, tantangannya bukan cuma optimalisasi produktivitas lahan dengan menanam tambahan bibit, tapi bagaimana hasilnya bisa sampai ke pasar. Tanpa jalan tani, panen berhenti di kebun, bukan di industri," lanjut dia.
Ia memperkirakan, dibutuhkan sekitar 5.000 kilometer jalan tani untuk menghubungkan rantai nilai pertanian di Maluku Utara, mulai dari ladang hingga ke pabrik.
"Kami memperkirakan dibutuhkan sekitar 5.000 km jalan tani agar rantai nilai benar-benar tersambung dari ladang ke pabrik, dari petani ke kemakmuran untuk 10 kabupaten kota se-Maluku Utara," tandas Sherly.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berlimpah Harta Karun, Gubernur Maluku Utara Ungkap Hal Ini

3 hours ago
2

















































