Jakarta, CNBC Indonesia - Paus Fransiskus berada dalam kondisi "stabil" di rumah sakit. Tetapi gambaran klinisnya tetap rumit.
Hal ini dikatakan Vatikan Minggu, saat pria berusia 88 tahun itu mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada para simpatisan atas dukungan mereka. Kepala Gereja Katolik itu dirawat di rumah sakit Gemelli di Roma pada tanggal 14 Februari dengan bronkitis, yang kemudian berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-paru.
"Kondisi klinis Bapa Suci tetap stabil hari ini," kata Vatikan pada hari Minggu dalam pembaruan medis rutinnya di sore hari, dikutip dari AFP, Senin (3/3/2025).
"Ia tidak memerlukan ventilasi mekanis non-invasif, hanya terapi oksigen aliran tinggi", tambahnya.
"Ia tidak demam, dan pada Minggu pagi ia mengikuti misa, menghabiskan sisa hari itu dengan istirahat bergantian dengan doa."
Paus Francis lahir dengan nama Jorge Bergoglio. Sang Yesuit, yang telah menjadi Paus sejak 2013, telah menderita berbagai masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari operasi usus besar pada tahun 2021 hingga operasi hernia pada tahun 2023 dan rasa sakit yang menyebabkannya menggunakan kursi roda.
Namun, dengan 17 hari, ini adalah rawat inap terlama dan terberat selama masa kepausannya, yang memicu kekhawatiran luas tentang kesehatannya dan masa depannya dalam memimpin Gereja. Akhir pekan lalu, Vatikan melaporkan bahwa Paus berada dalam kondisi "kritis" setelah ia mengalami serangan pernapasan hebat dan memerlukan transfusi darah.
Sebuah sumber Vatikan mengatakan bahwa dengan berlalunya waktu 48 jam, tampaknya "tidak ada konsekuensi lebih lanjut" dari krisis hari Jumat. Namun, pernyataan Takhta Suci menambahkan bahwa "mengingat kompleksitas gambaran klinis, prognosisnya masih belum pasti".
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini: