Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau hingga jeda sesi I pada perdagangan hari ini, Rabu (5/3/2025).
Per pukul 12.00 WIB, indeks naik 2,49% ke level 6.539,16. Sebanyak 428 saham naik, 204 saham turun, dan 323 tidak berubah. Nilai transaksi pada tengah hari ini mencapai Rp6,77 triliun yang melibatkan 10,37 miliar saham dalam 586 ribu kali transaksi.
IHSG menghijau hari ini seiring dengan melesatnya saham-saham bank jumbo. BBRI naik 5,18% dan bekontribusi paling besar terhadap penguatan IHSG hari ini atau 30,73 indeks poin.
Lalu BBCA naik 2,82% ke level 9.100. Bank milik grup Djarum ini menyumbang 16,27 indeks poin. Kemudian BBNI dan BMRI masing-masing naik 6.87% dan 2,48%. Kedua bank tersebut menyumbang 10,61 indeks poing dan 9,83 indeks poin.
Selain perbankan, sejumlah saham konglomerat juga menjadi pendongkrak kinerja IHSG. Seperti DCI Indonesia (DCII) milik Toto Sugiri yang lompat 9,99% ke level 127.725. Lalu Amman Mineral Internasional (AMMN) naik 7,08% dan menyumbang 14,41 indeks poin kepada IHSG.
Adapun IHSG meninggalkan zona merah seiring dengan tekanan keluar dana asing yang deras sejak awal tahun ini akhirnya mulai menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pada sepanjang perdagangan kemarin Selasa (4/3/2025) asing mulai mencatatkan net buy di keseluruhan pasar mencapai Rp593,64 miliar. Rinciannya, Rp308,64 miliar didapatkan dari pasar reguler, sementara sisanya Rp285,01 miliar dari pasar nego dan tunai.
Net buy asing kemarin merupakan yang pertama terjadi setelah asing terus keluar sejak 19 Februari lalu secara harian. Jika menilik lebih jauh, saham-saham yang paling banyak dikoleksi pada kemarin adalah saham-saham perbankan besar RI.
Sementara itu, IHSG masih dibayangi sentimen negatif dari kebijakan penerapan tarif impor Presiden AS Donald Trump kepada Kanada dan Meksiko. Selain itu, China telah mengumumkan langkah pembalasan tambahan sebagai respons terhadap putaran tarif terbaru dari AS.
Mulai 10 Maret, China akan memberlakukan tarif hingga 15% pada beberapa barang AS, dengan produk pertanian seperti jagung dan kedelai termasuk yang terkena tarif baru sebesar 15% dan 10%, masing-masing.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: