Jakarta, CNBC Indonesia - Legal & sustainability expert sekaligus Co-Founder dan CEO Pagatan Usaha Makmur (PUM), Rio Christiawan menggeluti tiga profesi, yakni pengusaha, penulis, dan akademisi. Ternyata menurut Rio, dirinya tidak bisa memilih mana yang menjadi prioritasnya namun ketiganya harus dijalankan bersama-sama.
"Saya suka menjalankan semuanya, justru salah satu akan menjadi hiburan, saat salah satunya ada yang mengalami kejenuhan. Misal saat saya jenuh mengajar, saya menulis. Saat saya jenuh menulis, saya pergi ke hutan untuk mengurus Pagatan, tidak ada sinyal, tapi tenang dan sangat menarik. Jenuh dengan tiga-tiganya maka saya membuat creative writing," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (26/11/2025).
Namun Rio juga tidak memungkiri bahwa dirinya pernah berada di titik terendah. Dia mencontohkan saat dirinya meyakinkan penerbit saat baru memulai menulis sekitar delapan atau sembilan tahun yang lalu.
"Kita memang harus berjuang dari titik terendah untuk membuktikan kita bisa, jadi saya memaknai titik terendah itu tangga untuk naik. Bahkan saat buku saya jadi best seller, penerbit akan kontrak untuk buku seterusnya, termasuk saat jadi pengusaha, kadang kita putus asa dan ada hal teknik yang tidak kita tahu," rinci Rio.
Dia mengingat dalam setiap profesinya tidak mulus-mulus begitu saja dan ada tantangan. Rio menyebut dirinya memiliki filosofi bahwa kerikil itu membuat kakinya lebih kuat dan tidak menyerah untuk berjalan.
"Namun untuk di bisnis yang baru ini, saya memimpin dengan mencontohkan. Saya mengetahui, saya mengerjakan, saya berada di depan, dan kemudian baru saya delegasi. Sehingga tim saya bisa respek karena saya sendiri mengalami dan membumi," tegas dia.
Dia menegaskan bahwa dia baru mendelegasikan setelah dia pelajari dan jalani sendiri. Dia memastikan apa yang dirinya ajarkan pada timnya apa yang sudah dilakukan dan selalu memberi solusi.
Adapun makna sukses bagi Rio dengan beragam prosesnya adalah warisan atau legacy. Menurutnya manusia hidup ada umurnya, namun warisan yang berdampak akan jadi titik balik peradaban manusia.
"Kalau tidak ada kertas, tentu tidak ada laptop. Namun saya juga belum sukses, lebih tepatnya saya tidak pernah merasa sukses, jika saya merasa sukses, saya akan cepat puas hati. Tujuan saya adalah mewariskan dampak sebesar-besarnya pada orang lain," pungkas Rio.
Untuk diketahui, PUM mencapai 23.500 hektare ada hutan dengan komposisi menarik, nipah, gambut, orang utan, bekantan, dan beruang madu, serta masih banyak lagi. Adapun proyek besar yang dikelola PUM adalah PLUM Project, dengan fokus di Kalimantan Tengah, yang memiliki misi untuk mengembangkan solusi berbasis alam yang inovatif dan proyek restorasi ekosistem bereputasi baik yang berkontribusi terhadap dekarbonisasi, ketahanan iklim, meningkatkan keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat melalui konsultasi erat dengan para ahli terkait dan pemangku kepentingan lokal.
Sementara itu, nilai-nilai dalam PLUM Project meliputi, ketekunan terhadap tantangan, tidak takut bermimpi, tangguh, dan adaptif, serta mengajak kemitraan agar seluruh spektrum manfaat bisa dirasakan.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































