RI Waspada! Ada Bahaya Mengintai Toyota Innova, Bisa Bikin Megap-Megap

2 weeks ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil baru di tahun 2025 terpantau masih melanjutkan kelesuan yang berlangsung sepanjang tahun 2024 lalu. Total penjualan mobil nasional di bulan Januari 2025 turun 7.909 unit atau 11,33%. secara tahunan jadi hanya 61.849 unit.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil nasional bulan Januari 2024 lalu, penjualan mobil nasional secara wholesales turun dari 94.270 unit di Januari 2023 menjadi hanya sebanyak 69.619 unit. Ada penurunan 24.651 unit atau 35,40%.

Kijang Innova tercatat sebagai juara mobil terlaris di bulan Januari 2025. MPV keluaran Toyota ini cetak penjualan sebanyak 5.171 unit, baik untuk Zenix dan Reborn.

Pencapaian ini melanjutkan prestasi Kijang Innova yang juga jadi merek mobil terlaris sepanjang tahun 2024 dengan angka penjualan 63.676 unit.

Namun ternyata, pencapaian Innova ini bisa terancam.

"Meski saat ini penjualan Innova (terutama Zenix) masih tinggi, yang bermain di segmen medium MPV dengan harga relatif premium, sekitar Rp400-600 juta, kemungkinan akan terpengaruh. Hal ini bisa terjadi jika tekanan daya beli kelas menengah semakin berat," kata Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu kepada CNBC Indonesia, Rabu (26/2/2025).

"Segmen ini sangat sensitif terhadap kondisi ekonomi karena pembelian mobil seperti Innova biasanya didorong oleh konsumen kelas menengah ke atas yang mengandalkan pendapatan tetap atau bisnis," tambahnya menjelaskan.

Karena itu, imbuh dia, penurunan penjualan mobil nasional bukan tidak mungkin akan terus berlanjut. Di mana ada prediksi, penjualan mobil nasional hingga akhir tahun 2025 nanti pun tidak akan mampu mencapai 1 juta ton, melanjutkan pelemahan di tahun 2024.

Jika hal itu terjadi, Yannes menambahkan, ancaman gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) akan terjadi.

Untuk itu, dia berharap, pemerintah gerak cepat mengambil langkah-langkah pencegahan.

"Prediksi penjualan mobil nasional di bawah 1 juta unit pada 2025 akibat tekanan daya beli memerlukan intervensi kebijakan yang tepat jika tidak ingin industri otomotif yang ada saat ini collapse dan banjir PHK," tegas Yannes.

Muncul Tanda-Tanda Orang RI Tunda Beli Mobil Baru

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, saat ini daya beli masyarakat kelas menengah di Indonesia sedang tertekan akibat kenaikan biaya hidup.

Padahal, kelas menengah merupakan tulang punggung penjualan mobil di Indonesia. Kelas menengah di Indonesia dilaporkan mengalami penyusutan dari 57,33 juta orang pada tahun 2019 menjadi 49,51 juta orang pada tahun 2024.

Josua menjelaskan, hal itu dipicu stagnasi pertumbuhan pendapatan dan meningkatnya biaya kebutuhan pokok. Yang kemudian berdampak pada pembatasan pengeluaran untuk barang-barang bernilai tinggi seperti mobil.

Selain itu, sambungnya, indeks ketersediaan lapangan kerja dan indeks pembelian barang tahan lama mengalami penurunan, yang mencerminkan persepsi ekonomi yang lebih konservatif di kalangan konsumen.

"Penurunan ini menyebabkan konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang untuk barang mewah, termasuk mobil," kata Josua kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (25/2/2025).


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kalahkan Avanza! Ini Dia Mobil Sejuta Umat Pilihan Warga +62

Next Article Geser Avanza-Brio-Sigra, Mobil Ini Jadi Raja Jalanan RI

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |