Relawan Pertamina Salurkan Bantuan ke Kampung Sunting yang Terisolasi

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Relawan Pertamina Peduli berhasil menjangkau Kampung Sunting, yang berjarak 23 kilometer dari pusat kota Aceh Tamiang. Upaya ini berawal dari video di media sosial tentang sosok Zulkarnain, warga Kampung Sunting yang rumahnya rata dengan tanah kala kejadian bencana.

Zulkarnain seorang pemuda berusia 37 tahun yang memiliki ketidaksempurnaan fisik. Namun tetap bersemangat mencari puing-puing rumahnya yang masih bisa dimanfaatkan.

Melalui video tersebut, Relawan Pertamina Peduli yang sedang beroperasi di Posko Aceh Tamiang, mencari Kampung Sunting. Tim Relawan terdiri dari empat relawan pekerja, serta tiga tenaga medis dokter dan perawat.

Kampung Sunting biasanya ditempuh dalam waktu 45 menit. Namun pascabencana banjir yang melanda Aceh, jarak ini ditempuh selama tiga jam berkendara, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki selama dua jam. Jalur yang dilalui pun berlumpur cukup dalam, sehingga ketika berjalan harus menopang tubuh dengan cukup kuat untuk menjaga keseimbangan.

Sulitnya akses menuju lokasi membuat Kampung Sunting belum mendapatkan bantuan medis dan obat-obatan. Bahkan, pakaian yang dikenakan pun masih yang sama saat kejadian, karena terbatasnya bantuan masuk ke wilayah tersebut.

"Kami tetap datang karena di sini memang belum ada bantuan medis sama sekali. Banyak warga yang membutuhkan penanganan, termasuk ibu hamil tujuh bulan dan para lansia," ujar dokter dari RS Pertamina Prabumulih dr. Haryati Victoria, yang tergabung dalam tim relawan, dikutip Sabtu (20/12/2025).

Salah satu warga yang mendapat penanganan adalah Ishak (76), lansia yang mengalami sesak napas dan cepat lelah, meski hanya melakukan aktivitas ringan seperti berjalan ke kamar mandi. Setelah pemeriksaan awal, tim medis menemukan indikasi pembengkakan jantung dan kemungkinan cairan di paru-paru.

"Dengan keterbatasan obat yang kami bawa, akhirnya beliau kami evakuasi menggunakan motor menuju ambulans dan dirujuk ke RSUD Langsa," tambah dr. Haryati.

Kehadiran Tim Medis Pertamina Peduli disambut hangat oleh warga. Sebelumnya, warga mengaku kunjungan relawan lain hanya melakukan pemeriksaan kesehatan.

Sementara itu, Relawan Pertamina Peduli membawa obat-obatan dan layanan medis, serta bantuan bahan pokok dan makanan cepat saji meski jumlah bantuan terbatas karena harus ditempuh dengan berjalan kaki. Selain layanan kesehatan, relawan juga membagikan makanan serta melakukan kegiatan trauma healing bagi anak-anak.

Trauma healing berupa kegiatan sederhana seperti bermain kuis tebak-tebakan dan permainan ringan untuk membantu memulihkan kondisi psikologis anak-anak pascabencana. Anak-anak yang mengikuti permainan juga mendapatkan tambahan asupan susu.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menyampaikan bahwa Pertamina Group berkomitmen untuk membantu masyarakat terdampak bencana Sumatra. Relawan akan terus mencoba untuk memasuki wilayah terisolir, menyusuri medan berat demi memberikan layanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat.

"Pertamina Peduli berupaya hadir langsung di tengah masyarakat yang paling membutuhkan, termasuk di daerah yang belum tersentuh bantuan. Kami percaya kehadiran relawan, tenaga medis, dan bantuan kemanusiaan dapat meringankan beban warga serta membantu proses pemulihan pascabencana," ujar Baron.

(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |