Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan mitranya dari Ukraina Volodomyr Zelensky cekcok secara terbuka di Gedung Putih. Adu mulut terjadi saat Zelinsky datang ke AS dan menemui Trump serta Wakil Presiden AS JD Vance membahas perang Rusia dan Ukraina, Jumat.
Mulanya Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan "diplomasi" yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan oleh Rusia selama bertahun-tahun di panggung global. Trump kemudian menyebut Zelensky mempertaruhkan nyawa jutaan orang dan bertaruh dengan Perang Dunia III, serta menuduh Presiden Ukraina itu sangat tidak menghormati negara ini. Sedangkan Vance menuduh Zelensky tidak tahu berterima kasih.
Hal ini pun tak luput dari pantauan Rusia. Pemerintah Presiden Vladimir Putin pun memberi respons mellui juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
"Saya pikir kebohongan terbesar Zelensky dari semua kebohongannya adalah pernyataannya di Gedung Putih bahwa rezim Kyiv pada tahun 2022 sendirian, tanpa dukungan," tulis Zakharova di Telegram, dikutip dari NDTV, Senin (3/3/2025).
"Bagaimana Trump dan Vance menahan diri untuk tidak memukul bajingan itu adalah keajaiban dalam hal menahan diri," ujarnya.
"Zelensky menggigit tangan yang memberinya makan... Hal yang tidak menyenangkan bagi semua orang."
Komentar lain juga muncul dari Kepala Dewan Keamanan Rusia dan mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev. Ia bahkan menyebut Zelensky sebagai "babi kurang ajar" yang telah menerima "tamparan keras di Ruang Oval".
"Untuk pertama kalinya, Trump mengatakan kebenaran kepada badut kokain di hadapannya," ujarnya.
"Rezim Kyiv sedang bermain-main dengan PD 3. Dan, babi yang tidak tahu terima kasih itu menerima tamparan keras di pergelangan tangan dari pemilik kandang babi. Ini berguna. Namun, itu tidak cukup - kita harus menghentikan bantuan militer kepada mesin Nazi," kata Medvedev.
Kepala Dana Investasi Langsung Rusia Kirill Dmitriev menggambarkan momen Zelensky dan Trump sebagai hal yang bersejarah. Sedangkan Kepala Badan Kerjasama Kemanusiaan Internasional Rusia Yevgeny Primakov menuduh Zelensky berusaha menghasut kekerasan.
"Zelensky duduk dengan tangan di antara kedua kakinya saat Presiden dan Wapres AS menghajarnya," tulis laman milik pemerintah Rusia, RT.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 'Kopdar' Via Telepon, Xi Jinping Puji Putin Sahabat Sejati
Next Article Rusia Menggila, Putin Tembak 120 Rudal & 90 Drone ke Ukraina