Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku akan lebih sering mendatangi pelabuhan-pelabuhan di Tanah Air. Hal itu dilakukan dalam rangka memastikan perbaikan sistem Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) berjalan baik.
"Saya akan sering-sering datang ke pelabuhan untuk memastikan mereka (Bea Cukai) nggak main-main lagi," kata Purbaya kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin, Kamis (4/12/2025).
Seperti diketahui, Bea Cukai tengah melakukan perbaikan layanan dan organisasi, menyusul banyaknya kebocoran dan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap instansi di bawah Kementerian Keuangan tersebut.
Purbaya bahkan berjanji akan menerapkan sistem baru yang canggih untuk menghalau tindakan impor ilegal hingga underinvoicing dari eksportir dan importir. Dia mencontohkan, untuk rokok, Bea Cukai akan memasang mesin penghitung dan pencacah rokok di pabrik-pabrik.
Ini dilakukan untuk memastikan pembayaran cukai dilakukan secara benar. Langkah ini akan mulai dijalankan pada awal tahun depan dan ditargetkan dapat dijalankan penuh pada Mei atau Juni 2026.
"Jadi nanti ada sistem baru untuk memonitor di lapangan cukainya palsu apa enggak, jadi akan serius itu," papar Purbaya.
Purbaya juga menambahkan Bea Cukai akan menerapkan sistem kecerdasan buatan (AI) di setiap pelabuhan untuk memperkuat pengawasan dan meminimalkan praktik curang seperti under invoicing.
Purbaya sebelumnya mengungkapkan bahwa dirinya meminta waktu satu tahun untuk membenahi Bea Cukai kepada Presiden Prabowo Subianto. Dia bahkan tidak segan-segan mengancam membubarkan Bea Cukai jika mereka tidak memperbaiki kinerja dan layanannya.
"Saya bilang, kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16 ribu orang pegawai Bea Cukai dirumahkan," ujar Purbaya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































