Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Prabowo Subianto melakukan efisiensi anggaran hingga Rp 306,69 triliun. Hal ini dimaksudkan agar keuangan negara lebih bersih dan fokus untuk kepentingan rakyat Indonesia.
Dalam pidato di Kongres VI Demokrat, Prabowo mengatakan Indonesia saat ini bisa berhemat di beberapa sektor. Ia mengatakan penghematan itu bertujuan baik, karena dana dialokasikan untuk fokus ke hal-hal penting.
Prabowo turut menyinggung salah satu efisiensi yang dilakukan pemerintah adalah memangkas studi banding ke luar negeri. Ia mengatakan sebagai orang yang sering ke luar negeri, sebenarnya luar negeri itu "begitu-begitu saja". Menurut dia, lebih penting fokus anggaran untuk rakyat.
"Rakyat masih butuh kita selesaikan dulu berapa tahun, tingkatkan kesejahteraan. Rakyat kuat, sejahtera, anggaran cukup. Saya katakan Indonesia berhasil menjadi negara makmur," kata Prabowo dalam pidatonya, Selasa (25/2/2025).
Sebelumnya, Prabowo mengatakan penghematan angaran akan dilakukan hingga tiga putaran dengan total mencapai Rp 750 triliun.
Adapun, pada putaran pertama, penghematan anggaran telah mencapai Rp 306,69 triliun. Penghematan ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
Kemudian, pada putaran kedua, Prabowo menargetkan efisiensi anggaran hingga Rp 308 triliun. Namun, tidak diungkap timeline pelaksanaan penghematan putaran kedua tersebut.
pada putaran ketiga, penghematan akan dilakukan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana dividen yang ditargetkan BUMN mencapai Rp 300 trliun. Menurutnya, dari total tersebut, sebesar Rp 200 triliun digunakan untuk negara dan Rp 100 triliun dikembalikan ke BUMN.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: