Potret Puluhan Sekolah Ditutup karena Tercemar Racun dari Asbes

2 hours ago 2
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters,  CNBC Indonesia

17 November 2025 20:00

Petugas pembuangan asbes terakreditasi mendatangi Sekolah Black Mountain di Canberra, Australia, 17 November 2025. Hampir 70 sekolah negeri di Canberra akan ditutup hari ini karena potensi kontaminasi asbes. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

Petugas pembuangan asbes mendatangi Sekolah Black Mountain di Canberra, Australia, Senin (17/11/2025). Puluhan sekolah di Australia ditutup Senin (17/11/2025), setelah ditemukannya serat asbes beracun di dalam bak pasir bermain anak-anak. Setidaknya ada 71 sekolah di ibu kota Australia, Canberra, ditutup setelah hasil uji laboratorium menunjukkan pasir hias terkontaminasi asbes krisotil. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

Petugas pembuangan asbes terakreditasi mendatangi Sekolah Black Mountain di Canberra, Australia, 17 November 2025. Hampir 70 sekolah negeri di Canberra akan ditutup hari ini karena potensi kontaminasi asbes. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

Asbes sendiri adalah serat mineral alami yang dulunya banyak digunakan untuk konstruksi karena sifatnya yang tahan panas. Namun peneliti telah menemukan hubungan yang jelas antara kanker paru-paru dan paparan jangka panjang terhadap asbes krisotil. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

Petugas pembuangan asbes terakreditasi mendatangi Sekolah Black Mountain di Canberra, Australia, 17 November 2025. Hampir 70 sekolah negeri di Canberra akan ditutup hari ini karena potensi kontaminasi asbes. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

"Sesuai dengan kewajiban regulasi kami, dan demi keselamatan siswa, staf, dan masyarakat, kami telah memutuskan untuk menutup beberapa sekolah yang memiliki produk ini agar dapat dilakukan penilaian, pembersihan, dan remediasi," kata para pejabat dikutip AFP. Sebenarnya badan pengawas keamanan produk Australia mengatakan risikonya rendah. Pengujian sejauh ini belum mendeteksi serat yang dapat bernapas. (Tangkapan Layar Video Reuters/SBS)

Petugas pembuangan asbes terakreditasi mendatangi Sekolah Black Mountain di Canberra, Australia, 17 November 2025. Hampir 70 sekolah negeri di Canberra akan ditutup hari ini karena potensi kontaminasi asbes. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

"Pelepasan serat asbes yang dapat terhirup kemungkinan besar tidak akan terjadi dalam kondisi saat ini, kecuali pasir tersebut diproses secara mekanis seperti dihancurkan atau dihaluskan," ujar badan itu. "Risiko asbes yang ditemukan kemungkinan melayang di udara atau cukup halus untuk terhirup adalah rendah," tambahnya. (Tangkapan Layar Video Reuters/SBS)

Petugas pembuangan asbes terakreditasi mendatangi Sekolah Black Mountain di Canberra, Australia, 17 November 2025. Hampir 70 sekolah negeri di Canberra akan ditutup hari ini karena potensi kontaminasi asbes. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

Asbes pertama kali digunakan di Australia tahun 1880-an. Namun sejak 2013, Australia melakukan pelarangan pada asbes karena penyakit pleura, asbestosis, kanker paru-paru, dan mesothelioma ganas, yang dapat berkembang 20-50 tahun setelah serat asbes terhirup. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

Petugas pembuangan asbes terakreditasi mendatangi Sekolah Black Mountain di Canberra, Australia, 17 November 2025. Hampir 70 sekolah negeri di Canberra akan ditutup hari ini karena potensi kontaminasi asbes. (Lukas Coch/AAP/via REUTERS)

Mengutip ABC, lebih dari 70 negara melarang asbes saat ini. Di RI, pada Maret lalu, Mahkamah Agung (MA) memerintahkan agar produk asbes diberi label tanda berbahaya. (Tangkapan Layar Video Reuters/SBS)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |