FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
10 April 2025 21:50

Pemerintah Meksiko tengah berpacu dengan waktu untuk meningkatkan volume air yang dikirim ke Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran bahwa Presiden Donald Trump akan menyeret isu perjanjian air ke dalam negosiasi perdagangan. Hal ini disampaikan oleh tiga sumber yang mengetahui perkembangan tersebut. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Dilansir Reuters Kamis (10/4/2025) Perjanjian pembagian air tahun 1944 mengharuskan Meksiko mengirimkan 1,75 juta acre-feet air dari Rio Grande ke AS setiap lima tahun. Namun, siklus saat ini akan berakhir Oktober mendatang dan Meksiko baru memenuhi kurang dari 30% kewajibannya. Jumlah itu setara dengan air yang cukup untuk menyuplai kota berukuran sedang selama tiga dekade. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Meksiko berdalih kekeringan ekstrem akibat perubahan iklim membuat target itu mustahil dicapai. Perjanjian memang memungkinkan penundaan, tetapi pihak Republik Texas menuduh Meksiko mengabaikan kewajiban secara sistematis. Ketegangan meningkat seiring hubungan AS-Meksiko yang sudah renggang karena isu keamanan, migrasi, dan tarif. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Perselisihan ini telah memicu potensi gugatan dari Texas dan negara-negara bagian Meksiko di utara, yang enggan melepaskan pasokan air mereka. Pemerintah federal Meksiko telah menggelar pertemuan dengan otoritas negara bagian untuk membahas peningkatan pengiriman air. Namun, langkah ini justru memicu badai politik di dalam negeri. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)

Pada 2020, ketegangan serupa memuncak ketika Garda Nasional Meksiko bentrok dengan petani di Bendungan Boquilla, menewaskan satu pengunjuk rasa. Kini, Meksiko baru mengirimkan 122.000 acre-feet dan berupaya menambah 81.000 acre-feet lagi—jumlah yang masih di bawah 40% dari total kewajiban. (REUTERS/Jose Luis Gonzalez)