Jakarta, CNBC Indonesia - Artificial Intelligence (AI) telah banyak digunakan dalam berbagai perusahaan. Salah satu alasannya adalah penghematan hingga mencapai 30%.
"Banyak lagi beberapa yang sudah mengatakan cost saving yang didapatkan dengan menerapkan AI, paling tidak mereka punya antara 20-30%," kata President Director IBM Indonesia, Roy Kosasih dalam Peluncuran IBM SkillsBuild Developer Initiative, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Untuk menerapkan AI, skill sangat dibutuhkan oleh orang yang bekerja dalam perusahaan. Bukan hanya untuk menggunakannya tapi mengembangkannya lebih lanjut.
Dalam kesempatan itu, Roy mengatakan perlunya pelatihan lagi bagi mereka yang bekerja sebagai ahli dalam dua tahun karena perkembangan AI yang terus bergulir.
"Berdasarkan riset, 30% dari CEO yang disurvei dalam waktu dua tahun tenaga kerja yang ahli menggunakan AI harus di-training kembali," jelasnya.
Penggunaan AI juga disebutnya bisa berdampak berbeda bergantung dari manusia yang menggunakannya. Mereka yang menggunakannya untuk membangun pekerjaan lagi dibandingkan dengan bermalas-malasan atau bermain game akan mendapatkan efisiensi dalam hal pekerjaan atau tugas yang dilakukan dengan teknologi tersebut.
Sebaliknya, kemampuan kognitif seseorang bisa saja menurun. Sebab teknologi itu tidak digunakan untuk mengembangkan diri mereka.
"Karena tidak dipakai untuk mengembangkan kecerdasan kita atau menambah efisiensi pekerjaan kita," ujar Roy.
Sementara itu, CEO Hacktiv8 Indonesia, Juventia Vicky mengungkapkan apa saja yang dibutuhkan industri saat ini. Pada umumnya adalah perusahaan mengejar efektivitas dan efisiensi dalam pekerjaannya.
Penggunaan AI juga bisa membantu hal tersebut terjadi. Karena mereka yang menggunakan bisa bekerja lebih cepat dan rapi untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Memiliki signifikansi yang sangat besar antara seorang programmer ataupun data yang bisa mengutilisasi AI dengan yang tidak. Kerjanya lebih cepat, lebih rapi, dan mereka juga punya waktu lebih untuk bisa berpikir kreatif, menggunakan strategi yang mereka miliki, menggunakan hal-hal yang diplot dan membiarkan AI membantu menyelsaikan hal-hal yang bersifat berulang," Vicky menjelaskan.
IBM juga baru saja meluncurkan program SkillBuild. Program ini akan membantu mempersiapkan pekerja di bidang teknologi, khususnya AI.
"Bagaimana kita bisa mempersiapkan calon-calon tenaga kerja kita yang tentunya ahli dalam pengembangan AI," tutur Roy.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Marak Pencurian Data, Begini Solusi Keamanan Super Canggih AMD