Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi mencapai 8% secara bertahap, Indonesia harus menggencarkan hilirisasi dan industrilaisasi. Selama ini menurutnya pertumbuhan ekonomi 5% masih belum optimal, dan dibutuhkan nilai tambah yang dihasilkan dari hiliriasi.
"Ekonomi Indonesia tumbuh 5%, padahal kita sudah masuk ke bonus demografi. Dengan tumbuh hanya 5% berarti masih ada yang belum optimal, jadi harus ada nilai tambah dari hiliriasi dan industrialisasi," ungkap Eddy dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Selama ini perekonomian Indonesia masih dititikberatkan pada konsumsi masyarakat. Akibatnya, selama ini Indonesia seringkali berperan sebagai pasar karena jumlah penduduknya yang besar.
Namun, jika hanya mengandalkan konsumsi masyarakat, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai tidak akan optimal. Eddy menegaskan, Indonesia harus menarik investasi dan menjadi basis ekspor.
"Gimana caranya, tumbuhkan industrialisasi, semua harus diproses di dalam negeri, agar pertumbuhan ekonomi kita secara bertahap akan sejalan," kata dia.
Sayangnya, saat ini kontribusi industri pada PDB justru semakin menurun ke angka 16-17%. Untuk itu harus ada peningkatan investasi dari hilirisasi, sehingga Indonesia bisa ekspor dan melakukan substitusi impor.
"Apalagi kalau lihat kompetisi investasi yang ketat. Investor bisa pilih yang lain, seperti Vietnam, Kamboja, Thailand, sehingga kita harus bisa menarik mereka. Aturan pusat dan daerah jangan berubah-berubah, harus ada kepastian berusaha," tegas Eddy.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Dorong Hilirisasi 28 Komoditas, Nilainya Rp 13.064 T
Next Article Perdana di RI, Tri Charislink Indoasia Luncurkan Timah Solder Powder