Permintaan LPG Saat Momentum Nataru 2026 Diperkirakan Melonjak 7,2%

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memproyeksikan adanya lonjakan konsumsi energi, khususnya Liquefied Petroleum Gas (LPG), selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Proyeksinya, terdapat peningkatan aktivitas memasak rumah tangga dan operasional tempat makan selama periode Nataru.

Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Erika Retnowati memaparkan rincian estimasi kenaikan konsumsi energi selama Nataru. Angka penyaluran LPG harian selama periode libur akhir tahun ini akan mengalami peningkatan hingga 7,2% dibandingkan rata-rata penyaluran di hari biasa.

"Proyeksi penyaluran LPG selama periode Posko Natal dan Tahun Baru diprediksi mengalami kenaikan sekitar 7,2% jika dibandingkan dengan rerata penyaluran normal," ungkap Erika yang juga merupakan Anggota Komite BPH Migas dalam acara Konferensi Pers Pembukaan Posko Nataru di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan tersebut, Kementerian ESDM bersama PT Pertamina (Persero) telah menyiagakan infrastruktur distribusi.

Detailnya, sebanyak 40 terminal LPG, 736 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), serta ribuan agen. Erika memastikan bahwa ketahanan stok LPG nasional saat ini berada dalam kondisi aman dengan cakupan ketersediaan (coverage day) berada pada kisaran 12 hari.

"Kondisi stok LPG dipertahankan tetap stabil dan disiapkan agen dan pangkalan LPG siaga 24 jam khususnya untuk wilayah dengan demand tinggi," tambahnya.

Selain LPG, pihaknya juga mencatat adanya tren kenaikan permintaan untuk jenis bahan bakar lain, seperti gasoline (bensin) dan avtur, akibat peningkatan mobilitas masyarakat. Sebaliknya, permintaan untuk bahan bakar jenis gasoil (Solar) justru diprediksi mengalami penurunan karena adanya pembatasan operasional kendaraan logistik dan liburnya aktivitas industri.

"Proyeksi kenaikan demand gasoline selama periode Posko meningkat sekitar 3,2% dibandingkan realisasi normal. Kemudian proyeksi penurunan demand pada gasoil sebesar 7,6% dibandingkan dengan realisasi normal. Kemudian demand untuk avtur naik sebesar 5,2%," jelas Erika.

Asal tahu saja, Posko Nasional Sektor ESDM itu sendiri akan beroperasi selama 22 hari penuh untuk memantau kelancaran distribusi energi di seluruh tanah air secara real-time. Kegiatan pemantauan intensif ini resmi dimulai sejak tanggal 15 Desember 2025 hingga berakhir pada 5 Januari 2026 mendatang.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |