Perbandingan Biaya Rekonstruksi Gaza dan Ukraina

2 weeks ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika baru terus ditunjukkan dalam peperangan di, Ukraina dan Gaza, Palestina. Meski begitu, keduanya masuk dalam tahapan detente atau pengurangan eskalasi.

Pengurangan eskalasi ini mulai diarahkan pada tahapan rekonstruksi. Di Gaza, misalnya, saat ini tim negosiasi berunding untuk melanjutkan gencatan senjata tahap dua, dan bila berhasil, akan memasuki tahap tiga yang berarti pembangunan kembali wilayah yang telah dibombardir Israel dalam 15 bulan itu.

Lalu, berapa biaya rekonstruksi pasca perang untuk kedua wilayah tersebut?

Untuk Ukraina, Bank Dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Eropa, dan pemerintah Ukraina, baru-baru ini menemukan bahwa biaya yang diperlukan Kyiv untuk membangun kembali ekonomi Ukraina setelah invasi Rusia mencapai angka US$524 miliar (Rp8.619 triliun).

Sebuah studi baru oleh lembaga-lembaga tersebut menyertakan data dari invasi Rusia tiga tahun lalu hingga 31 Desember 2024. Ini termasuk peningkatan kerusakan infrastruktur energi Ukraina sebesar 70% akibat serangan Rusia.

"Pada tahun lalu, kebutuhan pemulihan Ukraina terus meningkat karena serangan Rusia yang terus berlanjut," kata Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dalam sebuah pernyataan.

Penilaian terbaru, menggunakan metodologi universal, menemukan kerusakan langsung di Ukraina akibat serangan menjadi US$ 176 miliar (Rp 2.895 triliun). Sekitar 13% dari total persediaan perumahan Ukraina telah rusak atau hancur, yang mempengaruhi lebih dari 2,5 juta rumah tangga.

Bila dirinci per sektor, perumahan menyumbang sekitar US$84 miliar (Rp1.381 triliun) kerusakan, transportasi US$78 miliar (Rp1.283 triliun), energi dan pertambangan hampir US$68 miliar (Rp1.118 triliun), perdagangan dan industri dengan lebih dari US$64 miliar (Rp1.052 triliun), dan pertanian mencapai US$55 miliar(Rp904 triliun)

"Biaya pembersihan dan pengelolaan puing saja dipatok hampir US$13 miliar (Rp213 triliun)," kata laporan itu dikutip Reuters, Selasa (25/2/2025).

Rekonstruksi Gaza

Untuk Gaza, perhitungan pada Januari lalu menyebutkan diperlukan biaya sebesar US$53 miliar (Rp871 triliun) untuk membangun kembali wilayah itu. PBB menyebut biaya ini akan diperlukan untuk pembangunan jangka panjang.

Sebagian besar wilayah Gaza, termasuk sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur sipil lainnya, telah hancur menjadi puing-puing oleh serangan militer Israel yang melemahkan menyusul serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023.

"Penilaian sementara memberikan indikasi awal tentang skala besar kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi di Jalur Gaza," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam dokumen tersebut, memperingatkan bahwa itu bukanlah penilaian penuh.

"Laporan tersebut memperkirakan kebutuhan pemulihan dan rekonstruksi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang di seluruh Jalur Gaza sebesar US$53,142 miliar. Dari jumlah tersebut, kebutuhan jangka pendek dalam tiga tahun pertama diperkirakan sekitar US$20,568 miliar," tambahnya.

Laporan tersebut menilai bahwa dengan "lebih dari 60% rumah" hancur dalam perang selama lebih dari setahun antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Sektor perumahan membutuhkan sekitar US$15,2 miliar (R 200 triliun).

Sektor perdagangan dan industri akan membutuhkan sekitar US$6,9 miliar (Rp113 triliun), demikian pula sektor kesehatan. Menghidupkan kembali industri pertanian akan membutuhkan sekitar US$4,2 miliar (Rp69 triliun), transportasi akan membutuhkan US$2,9 miliar (Rp47 triliun), air dan sanitasi sekitar US$2,7 miliar (Rp44 triliun), dan pendidikan US$2,6 miliar (Rp42 triliun).

Laporan tersebut juga mencatat biaya yang sangat tinggi sebesar US$1,9 miliar (Rp31 triliun) yang diantisipasi untuk sektor lingkungan "sebagai akibat dari puing-puing besar yang bercampur dengan persenjataan yang belum meledak dan tingginya biaya yang terkait dengan pemindahan puing-puing."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tok! PBB Tolak Resolusi Perang Rusia-Ukraina Versi AS

Next Article Kemenangan Putin Makin Dekat, Rusia Rebut Kota Penting Ukraina

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |