Perang 2 Negara Tetangga Dekat RI Memanas, Situasi Makin Horor

6 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Thailand mengumumkan penetapan jam malam bagi provinsi Trat akibat eskalasi perang dengan Kamboja meningkat. Melansir Reuters, pertempuran meluas ke daerah pesisir di wilayah perbatasan yang disengketakan, dua hari setelah Presiden AS l Donald Trump mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk menghentikan pertempuran.

Negara-negara tetangga di Asia Tenggara ini telah beberapa kali menggunakan senjata tahun ini sejak seorang tentara Kamboja tewas dalam bentrokan pada bulan Mei, yang kembali menyulut konflik yang telah menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.

"Secara keseluruhan, bentrokan terus terjadi sejak Kamboja kembali menegaskan keterbukaannya terhadap gencatan senjata pada hari Sabtu,"kata juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri dikutip Minggu (14/12/2025) dalam konferensi pers di Bangkok setelah mengumumkan jam malam.

Surasant menjelaskan Thailand terbuka untuk solusi diplomatik. Namun, Kamboja harus menghentikan permusuhan terlebih dahulu sebelum kita dapat bernegosiasi," katanya.

Pasukan Thailand pada hari Sabtu mengatakan mereka telah menghancurkan sebuah jembatan yang digunakan Kamboja untuk mengirimkan senjata berat dan peralatan lainnya ke wilayah tersebut dan meluncurkan operasi yang menargetkan artileri yang telah dipersiapkan sebelumnya di provinsi pesisir Koh Kong, Kamboja.

Kamboja menuduh Thailand menyerang infrastruktur sipil

Jam malam Thailand mencakup lima distrik di provinsi Trat yang berbatasan dengan Koh Kong, tidak termasuk pulau-pulau wisata Koh Chang dan Koh Kood. Militer sebelumnya telah memberlakukan jam malam di provinsi Sakeo bagian timur, yang masih berlaku.

Thailand dan Kamboja telah saling baku tembak senjata berat di beberapa titik di sepanjang perbatasan mereka yang sepanjang 817 kilometer sejak Senin (14/12/2025), dalam beberapa pertempuran paling sengit sejak bentrokan lima hari pada bulan Juli yang berakhir dengan mediasi Trump dan Malaysia.

Trump mengatakan dirinya telah berbicara dengan Perdana Menteri sementara Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet pada hari Jumat, dan mengatakan mereka telah sepakat untuk menghentikan semua penembakan.

Pada hari Sabtu, Anutin bersumpah untuk terus berjuang "sampai kita tidak lagi merasakan bahaya dan ancaman terhadap tanah dan rakyat kita".

Seorang juru bicara Gedung Putih kemudian mengatakan Trump mengharapkan semua pihak untuk menghormati komitmen.

"Dia akan meminta pertanggungjawaban siapa pun yang diperlukan untuk menghentikan pembunuhan dan memastikan perdamaian yang langgeng," ujarnya.

(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |