Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran soal Presiden AS, Donald Trump perihal perang dagang dengan negara tetangganya.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,15% di angka Rp16.365/US$ pada hari ini, Rabu (26/02/2025). Posisi ini merupakan yang terparah sejak 11 Februari 2025.
Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15:00 WIB naik 0,15% di angka 106,48 Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (25/2/2025).
Tekanan rupiah masih terus terjadi di tengah ketidakpastian kebijakan tarif dagang AS semakin menekan sentimen pasar. Presiden Trump dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa tarif terhadap impor dari Meksiko dan Kanada akan tetap diberlakukan pada 4 Maret mendatang setelah sebelumnya ditunda selama satu bulan. Trump juga mengindikasikan bahwa "reciprocal tariffs" yang dijadwalkan pada 1 April akan tetap berjalan.
Di tengah sentimen ini, investor juga mencermati data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini, termasuk estimasi kedua pertumbuhan ekonomi AS kuartal IV 2024 serta indeks harga PCE Januari yang merupakan acuan inflasi utama The Fed. Data ini akan menjadi faktor penentu ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed ke depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Anjlok Tajam Hingga Rupiah Melemah ke Rp16.300-an Per USD
Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900