Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Singapura tercatat sebesar 1,2% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Januari 2025, terendah sejak Februari 2021.
Mengutip data resmi yang dirilis Senin (24/2/2025). Angka ini juga turun dari level 1,5% yang direvisi pada Desember. Angka inflasi ini juga jauh di bawah ekspektasi para ekonom yang disurvei Reuters, yakni sebesar 2,15%.
Sementara itu, inflasi inti di negara tersebut, yang tidak termasuk harga transportasi dan akomodasi pribadi, tercatat sebesar 0,8% tahun ke tahun. Ini turun dari inflasi sebesar 1,8% pada Desember dan di bawah ekspektasi sebesar 1,5%.
Adapun ini adalah data ekonomi utama pertama sejak Singapura meluncurkan anggaran 2025 pada 18 Februari, yang menjanjikan lebih banyak dukungan bagi rumah tangga dan bisnis untuk mengatasi tekanan biaya hidup.
Namun Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tetap memberikan peringatan tarif yang tinggi.
"Meskipun inflasi diperkirakan akan mereda lebih lanjut tahun ini, harga tetap tinggi. Warga Singapura masih menyesuaikan diri dengan realitas harga baru ini," tuturnya dalam pidato anggaran sebelumnya, sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini: