Pasar Konstruksi Lesu, Wijaya Karya (WIKA) Bakal Lakukan Perampingan

1 week ago 13

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menyebut adanya penurunan pasar konstruksi di tahun ini. Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, tahun ini memang cukup menantang bagi perusahaan sektor karya, sehingga saat ini hanya menjalankan proyek-proyek yang ada.

"Memang menjadi tantangan buat kita semua, khususnya WIKA pun juga seperti kita ketahui, akhirnya kita hanya akan melakukan proyek-proyek yang sedang berjalan maupun menyasar proyek-proyek yang ada di swasta maupun kementerian BUMN," ujarnya saat rapat dengan Komisi VI di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Agung menjabarkan, karena proyek pemerintah tahun ini tidak mengalokasikan belanja untuk pembangunan infrastruktur, sehingga pihaknya melakukan langkah mitigasi untuk mempertahankan kinerja.

"Sehingga kami melakukan tiga langkah utama untuk menghadapi hal ini," sebutnya.

Ia merinci, pertama WIKA akan melakukan divestasi untuk mengurangi risiko aset pada 2025, baik pada proyek jalan tol maupun penyertaan lainnya. Selain mengurangi beban investasi, perusahaan juga akan memberikan dana tunai untuk memperkuat modal dan penelusuran kewajiban.

"Ini sudah kita buatkan roadmapnya di antara tahun 2025 ada beberapa tol, kemudian berikutnya mungkin tahun 2026 ada lagi," ucapnya.

Selanjutnya, perseroan akan mengoptimalisasi portofolio Wika Group, dalam hal ini akan dilakukan penataan ulang. "Jadi di luar anak perusahaan tadi, di bawahnya sebenarnya ada beberapa cucu juga, cucu perusahaan itu yang akan kita tata ulang baik cucu maupun anak," ucapnya.

Tahun ini perseroan akan mengurangi jumlah cucu perusahaan sebagai bagian dari transformasi dan efisiensi. "Supaya tidak terlalu banyak, maupun penataan ulang anak, sehingga kami akan fokus kepada bisnis konstruksi," imbuhnya.

Terakhir, lanjutnya, perseroan akan melakukan efisiensi operasi bisnis. Saat ini, kata dia, pihaknya juga sudah melakukan penurunan biaya operasional. "Paling kecil adalah 15%, mulai dari semua operasional maupun efisiensi remunerasi," sebutnya.

Ia menambahkan, meskipun demikian, pihaknya tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pengurangan karyawan. "Sampai dengan saat ini, kami mempertahankan semua upaya yang ada, tetapi kami membuat efisiensi-efisiensi, baik itu pemasaran, sponsorship, konsultan, dan sebagainya," tuturnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Siap Melantai di BEI, Simak Prospek dan Kinerja KAQI

Next Article WIKA Tingkatkan Kolektibilitas Piutang & Pengelolaan Utang

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |