Para Taipan IHSG Minta Buyback Tanpa RUPS, Bankir Senior Ingatkan Ini

1 week ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya ada dua hal yang menjadi pembahasan dalam pertemuan antara pelaku pasar dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kemarin, Senin (4/3/2025), yakni penundaan short selling dan buyback tanpa persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS). 

Sebagaimana diketahui, pertemuan tersebut dilakukan sebagai respons atas penurunan tajam IHSG dalam beberapa waktu terakhir. Puncaknya, pada 28 Februari 2025, IHSG ditutup ambruk 3,31%. 

Jahja Setiaatmadja, perwakilan dari bankir yang hadir dalam acara tersebut mengatakan sepakat bila short selling ditunda. "Itu bisa dilakukan saat market bagus sekali. Ada baiknya, yang harganya teknikal tinggi, ada saatnya orang berani short sell. Saat ini bukan waktu yang tepat," katanya dalam pertemuan dengan BEI, OJK, dan pelaku pasar, Senin (3/3/2025).

Namun dia menaruh catatan terkait usulan pembelian saham kembali atau buyback tanpa RUPS. Pasalnya bila diimplementasikan, hal tersebut bukan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang berkinerja bagus dan memiliki free float yang cukup di pasar, tetapi juga emiten dengan kondisi sebaliknya. 

"Ini harus dijaga, kepentingan dari investor dan hal-hal ini kalau terjadi akan merusak nama dari pasar modal," katanya. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, para konglomerat yang hadir di pertemuan sepakat meminta Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) melonggarkan aturan pembelian saham kembali atau buyback.

Presiden Komisaris PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Agus Projosasmito yang ikut hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa diperlukan kerja sama untuk menjaga keadaan pasar modal Tanah Air di tengah gempuran faktor eksternal yang terbilang kuat.

Menurut dirinya ada dua hal yang perlu dicermati, yakni penundaan short sell karena menekan para emiten. "Dan kedua emiten boleh buyback tanpa RUPS. Itu tidak usah diperimbangkan lagi Pak, saya kira diputuskan saja," katanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk sebelumnya PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir. Dia menilai banyak perusahaan yang memiliki fundamental bagus, tetapi secara valuasi masih murah. "Jadi memang buyback [tanpa RUPS] tadi diizinkan, dicari mekanisme sedemikian rupa. Kalau ada kemudahan, kami siap," katanya.

Pria yang akrab disapa Boy tersebut menilai ada dua hal yang mempengaruhi stabilitas IHSG, yakni eksternal dan hal-hal yang masih bisa dikendalikan. Kemudahan buyback, menurutnya, akan mampu menjaga stabilitas IHSG.

Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie juga sepakat dengan aturan yang dapat memberikan kemudahan kepada emiten untuk melakukan buyback. Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang memiliki uang tunai menumpuk.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Nge-Gas Lebih Dari 3,5% & Rupiah Menguat ke Rp16.478/USD

Next Article Medco Energi (MEDC) Rampungkan Buyback Dua Surat Utang Senior

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |