Pantas Orang Korea Tak Pernah Bau Ketiak, Ternyata Ini Rahasianya

5 days ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa ahli menyebut bahwa mayoritas orang-orang asal Asia Timur, seperti Korea jarang mengalami bau ketiak. Padahal banyak dari mereka yang tak butuh memakai deodoran. Apa rahasianya?

Melansir dari Medical News Today, sebuah studi menemukan bahwa dua persen orang di dunia memiliki gen yang tidak biasa, yakni ABCC11. Di antara dua persen kelompok beruntung tersebut mayoritas adalah orang Asia Timur, termasuk Korea Selatan. Karena punya gen langka, mereka tidak pernah mengalami bau ketiak.

Hasil ini ditemukan oleh studi yang melibatkan 6.495 perempuan yang terdaftar dalam studi Children of the 90s di University of Bristol, Inggris. Dalam penelitian yang diterbitkan Journal of Investigative Dermatology itu, sebanyak 117 partisipan atau dua persen "beruntung" karena memiliki gen yang membuat mereka tidak perlu menggunakan deodoran.

Meskipun demikian, para peneliti menemukan bahwa 78 persen orang dengan gen yang tidak menghasilkan bau ketiak masih tetap menggunakan deodoran setiap hari.

Sebaliknya, hasil penelitian justru menemukan bahwa sekitar 5 persen orang yang memiliki bau ketiak tidak menggunakan deodoran. Sementara itu, lebih dari seperlima atau 26 dari 117 partisipan tidak memiliki bau ketiak saat tidak menggunakan deodoran.

"Tiga perempat dari mereka yang tidak memiliki bau ketiak secara rutin menggunakan deodoran karena mengikuti norma sosial budaya. Hal ini kontras dengan masyarakat Asia Timur Laut yang tidak perlu menggunakan deodoran dan mereka memang tidak membutuhkannya," kata salah satu penulis studi, Prof. Ian Day, beberapa waktu lalu.

Cara mengetahui keberadaan gen anti bau ketiak

Para peneliti mencatat bahwa orang yang memiliki varian genetik tidak biasa ini juga berpotensi memiliki kotoran telinga yang kering. Menurut para ahli, indikator terbaik untuk mengetahui apakah seseorang memiliki bau ketiak adalah dengan memeriksa kotoran telinga.

Sebelumnya, ada sebuah penelitian yang menunjukkan hubungan antara varian genetik yang terletak pada gen ABCC11 dan bau ketiak.

Bau ketiak berasal dari kelenjar keringat yang menghasilkan keringat yang bercampur dengan bakteri. Produksi bau bergantung pada apakah ada gen ABCC11 yang aktif.

Laporan ini juga menganalisis penggunaan deodoran sehubungan dengan genotipe ABCC11 dan juga jika dibandingkan dengan beberapa faktor, seperti latar belakang, usia, kebersihan rumah, dan dampak genotipe ABCC11 yang jauh lebih kuat.

"Temuan ini memiliki potensi untuk menggunakan genetika dalam pemilihan produk kebersihan pribadi," kata peneliti, Dr. Santiago Rodriguez.

"Tes gen sederhana dapat memperkuat kesadaran diri dan menghindari pembelian yang tidak perlu serta paparan bahan kimia bagi yang tidak memiliki bau ketiak," lanjutnya.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Raja" Penghasil Kurma Dunia

Next Article Kolab dengan NewJeans, Indomie Picu Kontroversi di Korea Selatan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |