Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, memasuki tahun 2026 terdapat sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan sekaligus tantangan yang perlu diantisipasi pada industri pasar modal Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, secara global volatilitas pasar masih akan dipengaruhi oleh perkembangan suku bunga global, dinamika harga komunitas, serta kondisi geopolitik.
"Namun demikian, fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat dan terjaga, Indonesia memiliki ruang yang memadai untuk melanjutkan penguatan kinerja pasar modal secara berkelanjutan," ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Selasa (30/12).
Inarno mengatakan, OJK bersama SRO telah menetapkan berbagai prioritas pengembangan pasar modal di tahun depan, termasuk di dalamnya juga menjalin kolaborasi dengan institusi terkait seperti Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.
Di sisi lain, pihaknya juga akan meningkatkan keamanan siber, peningkatan integritas pasar, penguatan kelembagaan pelaku usaha jasa keuangan, serta pengembangan keuangan berkelanjutan.
"Berbagai program prioritas ini tentunya tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia," imbuhnya.
Ia menghimbau agar semua pihak dapat terus menjaga sinergi yang baik di antara regulator, pelaku industri, dan seluruh pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia.
"Mari bersama-sama kita bangun pasar modal Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan juga tanggung," tutupnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
2

















































