Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Bank Mestika Dharma Tbk. (BBMD) dan PT. Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) merespons rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menghapus bank kategori Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) I. Adapun rencana tersebut rangka memperkuat ketahanan dan daya saing industri perbankan nasional menghadapi dinamika perkembangan teknologi informasi, akselerasi digitalisasi perbankan, ketidakpastian kondisi ekonomi global, serta meningkatnya risiko serangan siber.
Penguatan dimaksud mencakup peningkatan investasi pada infrastruktur teknologi informasi, transformasi digital, serta penerapan tata kelola dan manajemen risiko yang lebih efektif, guna memastikan tercapainya struktur permodalan dan model bisnis bank yang resilien dan kompetitif.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, PT. Bank Mestika Dharma Tbk. (BBMD) menyampaikan, manajemen menyadari sepenuhnya bahwa rencana tersebut akan memiliki dampak kepada perseroan. Namun, manajemen mendukung upaya OJK yang mendorong bank KBMI I untuk naik kelas.
"Perseroan menyadari sepenuhnya bahwa implementasi wacana yang dicetuskan OJK ini diharapkan mampu mendorong perekonomian dalam negeri untuk dapat terus berkembangan," tulis manajemen, Selasa (23/12).
Dengan wacana ini, BBMD sebagai Bank KBMI I terpaksa bergabung atau meningkatkan modal, sementara nasabah diuntungkan dengan mendapatkan bank yang lebih kuat dan layanan digital lebih baik, meskipun disisi lain ada potensi tantangan integrasi dan perubahan peta persaingan usaha.
"Berkenaan dengan wacana kebijakan dari OJK tersebut, Perseroan memahami bahwa penguatan permodalan dan perluasan skala usaha menjadi aspek penting bagi keberlanjutan industri perbankan ke depan," sebutnya.
Terkait rencana tersebut, akan berdampak terhadap kelangsungan usaha, kegiatan operasional, dan kondisi keuangan Perseroan.
Manajemen juga menyampaikan bahwa selama 5 tahun terakhir, BBMD telah memiliki rencana dan telah direalisasikan dengan penyusunan Corporate Plan Bank Mestika untuk periode 5 tahunan (2024- 2028), dimana ditegaskan bahwa Perseroan telah fokus meningkatkan modal inti agar dapat memenuhi standar Bank Kelompok Modal Inti II (KBMI 2), yaitu minimal Rp 6 triliun, dengan target tercapai sebelum akhir tahun 2028.
Bank Mestika secara aktif berupaya naik kelas dari KBMI 1 menjadi KBMI II yaitu, modal inti di atas Rp 6 triliun hingga Rp 14 triliun. "Peningkatan modal inti ini dilakukan secara bertahap selama periode 5 tahun terakhir, didorong oleh pertumbuhan bisnis dan pemenuhuan kebutuhan regulasi OJK untuk bank yang lebih besar," tulisnya.
Adapun berkenaan dengan wacana OJK untuk menghapus Bank KBMI I, BBMD telah melakukan pembahasan dan konsolidasi internal dan dengan pemegang saham pengendali (PSP) dan menetapkan untuk tetapfokus menjalankan dan mencapai Corporate Plan periode 2024-2028 yang telah dibuat untuk memenuhi modal inti menjadi Bank KBMI 2 sebelum akhir tahun 2028.
"Perseroan telah melakukan evaluasi dan analisa ulang secara komprehensif terhadap kondisi keuangan, struktur bisnis, dan prospek pertumbuhan jangka menengah dan panjang, serta kesiapan dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha dan kebijakan/regulasi ke depan," tulis manajemen.
Selain itu, Perseroan berkomitmen untuk melakukan perkuatan permodalan, meningkatkan efisiensi, serta memperluas skala usaha.
Sementara, manajemen NOBU mengaku, Perseroan tidak mengetahui ketentuan tersebut. Dengan demikian saat ini Perseroan belum memiliki rencana aksi korporasi apapun.
"Perseroan tidak mengetahui ketentuan tersebut. Dengan demikian saat ini Perseroan belum memiliki rencana aksi korporasi apapun," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
1

















































