Momen Menhut Ungkap Lokasi Ribuan Hektare Hutan di Sumatra "Hilang"

6 hours ago 2
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengungkapkan, deforestasi di Indonesia, sepanjang tahun 2025 hingga per September, mengalami penurunan dibanding periode sama tahun 2024. Kondisi serupa, sambungnya, juga terjadi di 3 provinsi di Sumatra yang dilanda banjir bandang disertai tanah longsor. (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IV DPR, Raja Juli menjabarkan, tahun 2025 hingga bulan September, deforestasi di Indonesia menurun 49.766 hektare (ha) atau 23,01% dibandingkan periode sama tahun 2024. Penurunan juga terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Disebutkan, tren deforestasi di 3 provinsi terdampak banjir bandang-tanah longsor ini turun. Di Aceh turun 10,04%, di Sumatra Utara turun 13,98%, dan Sumatra Barat turun 14% dibandingkan tahun 2024. (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Raja Juli mengatakan, bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat terjadi karena kombinasi beberapa faktor yang saling terkait dan mengait. "Pertama, tadi sudah disampaikan Bu Ketua, adanya Siklon Tropis Senyar yang membuat cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi. Namun, juga ada karena bentuk geomorfologi DAS (Daerah Aliran Sungai). Serta yang ketiga tentu adalah karena kerusakan pada daerah tangkapan air (DTA)," katanya dalam Raker, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Dia pun membeberkan perubahan tutupan lahan di lokasi terdampak banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Hasil pantauan lapangan langsung oleh jajaran Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Kata Raja Juli, jajarannya menemukan ada sekitar 70 titik banjir yang teridentifikasi masuk ke dalam 31 DAS dengan total luasan 3,05 juta hektare (ha) tersebar di 15 kabupaten/ kota. (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

"Kami telah melakukan analisis atas tutupan lahan di DAS tersebut dengan menggunakan citra satelit, di mana pada kurun waktu 2019-2024 terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non hutan seluas 21.476 ha. Terdiri dari perubahan tutupan hutan di dalam kawasan hutan seluas 12.159 hektare atau 56,61%. Dan, di luar kawasan hutan seluas 9.317 hektare atau 43,39%," paparnya. "Pada 31 DAS yang terjadi bencana di Provinsi Aceh, kami menemukan, 217.301 hektare atau 7,1% luasan lahan kritis dari total luasan DAS terdampak," katanya. (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Sementara di Sumatra Utara, ada sekitar 92 titik banjir yang teridentifikasi masuk dalam 13 DAS dengan luas total 207.483 hektare, tersebar di 11 kabupaten/ kota. "Dari analisis citra satelit dari kurun waktu 2019-2024 terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi nonhutan seluas 9.424 hektare. Yang terjadi di dalam kawasan hutan seluas 3.427 hektare atau 36,36%. Dan, di luar kawasan hutan seluas 5.997 hektare atau 63,63%," bebernya. (Dok. BNPB)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

"Selain informasi tersebut, dapat kami sampaikan, di Sumatra Utara terdapat lahan kritis seluas 207.482 hektare atau 14,7% dari total luasan 13 DAS terdampak (banjir bandang)," tambahnya. Di Sumatra Barat, lanjut Raja Juli, hasil identifikasi menemukan, ada sekitar 56 titik banjir yang teridentfikasi masuk 13 DAS dengan luas total 39.816 ha, tersebar di 14 kabupaten/ kota. (Dok. BNPB)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

"Hasil analisis kami menurut citra satelit menunjukkan, ada perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi nonhutan seluas 1.821 hektare, terdiri di dalam kawasan hutan seluas 1.444 hektare atau 79,29%. Dan di luar kawasan hutan seluas 377 hektare atau 20,71% (dalam kurun waktu tahun 2019-2024)," ungkap Raja Juli. (Tangkapan Layar X/@dsuperboy)

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

"Di 12 DAS Sumatra Barat itu terdapat lahan kritis seluas 39.816 hektare, atau 7,0% dari total luasan DAS yang terdampak," ucapnya. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |