Mobil Tesla Bawa Petaka, 13.000 Unit Ditarik dari Pasar

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla kembali tersandung masalah keselamatan pengemudi. Kali ini isu yang dilaporkan terkait baterai yang dapat menyebabkan hilangnya tenaga mobil listrik secara tiba-tiba saat berkendara.

Alhasil, raksasa milik Elon Musk tersebut menarik ribuan unit Model 3 dan Model Y dari pasaran, menurut laporan yang diajukan ke Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Nasional AS (NHTSA).

Tesla akan menarik lebih dari 13.000 unit mobil yang diproduksi dalam periode Maret-Agustus 2025. NHTSA mengestimasikan sekitar 1% dari Model 3 dan Model Y yang terdampak masalah baterai.

Lebih lanjut, laporan NHTSA menyebut masalah baterai unit Tesla berasal dari paket kontaktor baterai yang bisa tiba-tiba terbuka karena koneksi terminasi koil yang buruk, sehingga memutus daya secara tiba-tiba.

Menurut NHTSA, Tesla telah mengidentifikasi 36 klaim garansi dan 26 laporan lapangan terkait masalah ini, tetapi menyatakan tidak mengetahui adanya kecelakaan, cedera, atau kematian yang terkait dengan cacat tersebut, dikutip dari Mashable, Kamis (23/10/2025).

Meskipun lembaga tersebut merekomendasikan penarikan kembali (recall), Tesla tidak diwajibkan secara hukum untuk melakukannya. Artinya, recall kali ini sepenuhnya bersifat sukarela dari pihak perusahaan.

Biasanya Tesla menyelesaikan isu recall melalui pembaruan software melalui jaringan (OTA). Namun, kali ini, pengemudi perlu membawa kendaraan mereka ke pusat layanan untuk mengganti kontaktor yang rusak secara fisik. Perbaikan akan dilakukan secara gratis.

Hal ini menandai recall Tesla yang beberapa kali terjadi. Sebelumnya, Cybertruck juga di-recall karena mengalami isu keselamatan pada awal tahun ini.

Pernah juga ada recall gara-gara pedal akselerator yang dapat tersangkut di bawah trim interior, serta panel eksterior yang berisiko terlepas saat mengemudi.

Penarikan ini juga menyusul meningkatnya pengawasan dari regulator AS terhadap praktik keselamatan Tesla. Awal bulan ini, NHTSA meluncurkan investigasi terpisah terhadap hampir 2,9 juta kendaraan Tesla yang dilengkapi sistem Full Self-Driving setelah menerima puluhan keluhan pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang melibatkan software tersebut.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tesla Mendadak Laku Keras Usai Elon Musk Ditendang Trump

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |