Jakarta, CNBC Indonesia - Di hadapan Komisi V DPR RI, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebut efisiensi anggaran tahun 2025 berdampak langsung pada kapasitas fiskal sektor konstruksi. Di mana sektor konstruksi merupakan salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Dody menyampaikan, sejak awal tahun Kementerian Pekerjaan Umum telah menghadapi dinamika fiskal yang cukup kompleks. Dari alokasi awal sebesar Rp110,95 triliun, anggaran kementeriannya mengalami beberapa kali pemangkasan hingga terakhir menjadi Rp73,76 triliun per 7 Mei 2025.
"Secara ekonomi, pemangkasan ini menurunkan kapasitas fiskal untuk mendukung sektor konstruksi yang selama ini menopang pertumbuhan negara ini. Dengan setiap Rp1 triliun belanja modal, berdampak kepada antara 0,08-0,12% PDB sektor konstruksi," kata Dody dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Ia menekankan, pemotongan sebesar Rp37 triliun berpotensi menurunkan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga maksimum 0,4%. Meski begitu, Dody memastikan struktur anggaran kementeriannya tetap berkualitas.
"Struktur pagu kita tetap terjaga secara kualitas, dimana 81% dialokasikan untuk belanja modal yang produktif, sementara 10% untuk belanja operasional dan barang. Prioritas difokuskan pada preservasi jalan nasional, pembangunan jalan nasional, irigasi pangan, air bersih dan sanitasi," jelasnya.
Foto: Rapat kerja Komisi V DPR RI bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (9/7/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Rapat kerja Komisi V DPR RI bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (9/7/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Dody juga menjelaskan bahwa efisiensi anggaran berjalan beriringan dengan upaya pelunasan kontrak tahun jamak sebesar Rp14,2 triliun, yang bertujuan untuk mengurangi beban fiskal di masa mendatang.
"Kami juga memperkuat pengawasan internal dan memperkuat sistem digitalisasi, agar lebih efisien dan tidak mengorbankan kualitas," imbuh dia.
Namun, ia menegaskan, tambahan anggaran tetap dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan.
"Kami pasti masih memerlukan tambahan anggaran secara terukur sebagai investasi sosial dan ekonomi, demi keberlanjutan pembangunan," ujarnya.
Dody menutup pernyataannya dengan meminta dukungan dari para anggota Komisi V DPR RI. "Dengan dukungan Bapak dan Ibu Dewan yang terhormat, kami optimis keseimbangan pembangunan tetap dapat dijaga tanpa mengorbankan keberlanjutan fiskal," pungkasnya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Istana Tegaskan Stafsus Kementerian Dibatasi 5 Saja!