Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memastikan harga kratom atau tanaman herbal asal Indonesia, tetap stabil di pasar global. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan, pemerintah memiliki strategi khusus untuk menjaga keseimbangan antara supply dan demand, sehingga harga kratom tetap kompetitif dan menguntungkan bagi petani serta eksportir nasional.
"Kita harus atur supaya harganya bagus. Caranya? Dengan melihat harga di luar negeri, kebutuhan pasar, dan menentukan kuota ekspor secara berkala," kata Budi saat ditemui usai melepas ekspor perdana kratom di Kawasan Industri Terpadu Indonesia China, Cikarang, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025).
Untuk mengendalikan pasokan hingga harga kratom di pasar global, pemerintah akan menetapkan kuota ekspor setiap enam bulan sekali melalui koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait (K/L).
"Setiap enam bulan kita (akan rapat) dan sepakati berapa persen kratom yang boleh diekspor, sesuai dengan kapasitas produksi," jelasnya.
Kesepakatan tersebut memungkinkan adanya fleksibilitas dalam ekspor kratom. Jika harga kratom di pasar global sedang tinggi, maka volume ekspor bisa ditingkatkan. Namun, jika harga turun, pemerintah akan membatasi ekspor, agar pasokan tidak berlebihan dan harga tetap stabil.
"Kalau harganya bagus, kita bisa ekspor lebih banyak. Tapi kalau harga rendah, ekspornya dikurangi. Jadi, kita jaga keseimbangan," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi menekankan bahwa kebijakan ini dibuat untuk melindungi semua pihak yang terlibat dalam industri kratom, mulai dari petani, industri pengolahan, hingga eksportir. Dengan pengaturan yang tepat, nilai ekspor kratom bisa terus meningkat dan memberikan keuntungan lebih besar bagi Indonesia.
"Ini bukan hanya soal ekspor, tapi juga soal nilai tambah. Kalau kratom diolah lebih lanjut, nilai jualnya lebih tinggi. Jadi, kita dorong hilirisasi agar kratom benar-benar jadi produk unggulan Indonesia," pungkasnya.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Prabowo Dorong Hilirisasi 28 Komoditas, Nilainya Rp 13.064 T
Next Article Diam-Diam Jakarta Punya Daun 'Surga' yang Bikin Cuan, Laku Keras di AS