Manufaktur RI "Berdarah-darah", Tahun 2025 Pabrik Bertumbangan Lagi

2 weeks ago 10
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa perusahaan manufaktur berpotensi kembali dilanda kepailitan dan para pekerja juga terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baru-baru ini, PT Sanken Indonesia di kawasan MM2100 Cikarang, Jawa Barat dikabarkan akan menghentikan produksinya secara total pada Juni 2025. Hal ini pun dibenarkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Adapun PT Sanken Indonesia sendiri merupakan produsen komponen elektronik seperti transformator (trafo), UPS (Uninterruptible Power Supply), dan power supply, dan bagian dari Sanken Electric yang berbasis di Jepang.

Pabrik ini tidak memiliki hubungan dengan PT Sanken Argadwija yang terkenal dengan peralatan elektronik rumah tangga seperti water dispenser.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengungkapkan ada 2 alasan utama mengapa PT Sanken Indonesia tutup. Pertama, tidak ada dukunganpemutakhiran desain dan teknologi dari induk perusahaan di Jepang akibat penjualan divisi terkait. Alasan kedua karena perusahaan tidak mampu bersaing untuk menyesuaikan dengan produk-produk baru.

Selain pabrik PT Sanken Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, ada perusahaan lain yang juga sudah menghentikan produksinya, yaitu PT Danbi International yang memproduksi bulu mata palsu. Disebutkan, ada 2.100-an orang karyawan bekerja di PT Danbi International. Artinya, lebih dari 2.000 orang buruh terancam tidak memiliki sumber pendapatan untuk menjalani momen Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Mediator Hubungan Industrial Ahli Muda Disnakertrans Kabupaten Garut Asep Yudi Tahajudin menjelaskan, pabrik tersebut ditutup-menghentikan produksinya setelah kurator melakukan penyegelan pada Selasa malam, 18 Februari 2025. Hal itu dilakukan karena PT Danbi International sedang dalam proses pailit dan kurator menyegel pabrik untuk mengamankan aset.

Menurutnya, penyegelan itu dapat dilakukan langsung oleh kurator tanpa harus menunggu persetujuan. Karena itu, penyegelan-penutupan mendadak itu memang proses yang terpaksa harus terjadi dalam proses pailit.

Yudi mengungkapkan, PT Danbi International memproduksi bulu mata palsu untuk pasar ekspor. Hanya saja, kata dia, belakangan PT Danbi International mulai tidak mampu bersaing. Hingga kemudian kesulitan dan harus masuk dalam proses pailit.

Ternyata tak hanya itu.

Presiden KSPI Said Iqbal mengungkapkan, di awal tahun 2025 ini, PT Yamaha Music Indonesia, yang memproduksi piano dan berorientasi ekspor, telah memangkas 1.100-an orang buruhnya. Yaitu 400-an orang di pabrik di Cibitung dan 700-an orang di pabrik di Jakarta. 

Dia pun mengatakan, saat ini sektor manufaktur RI menghadapi kondisi darurat, di mana ribuan pekerja terancam jadi korban PHK.

"PT Sanken mem-PHK hampir seribu karyawan dan menutup operasionalnya untuk relokasi kembali ke Jepang. PT Yamaha Musik mem-PHK lebih dari seribu buruh karena pabriknya dipindahkan ke China dan Jepang. PT Tokai di Bekasi mem-PHK ratusan buruh dan kembali, perusahaan pun tutup," kata Said Iqbal dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (25/2/2025).

"Di sisi lain, pabrikan otomotif yang memproduksi truk dan dump truck, seperti Toyota, Isuzu, Hino, dan Mitsubishi-yang memiliki pabrik serta karyawan dalam jumlah besar di Indonesia, terancam melakukan PHK ribuan karyawannya pada tahun 2025," tambahnya.

Kondisi ini, sambungnya, terjadi karena membanjirnya impor mobil truk dan dump truck dari China, yang masuk langsung tanpa adanya pabrik dan tenaga kerja di dalam negeri.

"Menteri Investasi, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, dan Menko Perekonomian bertanggung jawab atas sektor riil. PHK massal terus terjadi di pabrik-pabrik. Pada tahun 2024, ratusan ribu buruh tekstil pun terkena PHK akibat tutupnya pabrik-pabrik yang terdampak oleh impor tekstil dari China secara besar-besaran melalui Permendag No 8/2023," tukasnya.

Dia pun mengancam akan menggelar aksi demo besar-besaran secara serentak di seluruh Indonesia.

"Sebelum bulan Ramadan, Partai Buruh dan KSPI akan menggelar aksi ribuan buruh di seluruh Indonesia untuk menuntut penghentian PHK di sektor elektronik, tekstil, garmen, baja, dan otomotif truk. Aksi ini akan dilakukan di Istana Merdeka serta di kantor-kantor gubernur di seluruh Indonesia," kata Said Iqbal.

"Bila tidak ada solusi dan langkah-langkah yang jelas dari pemerintah, maka bisa dipastikan angka pengangguran akan meningkat, PHK terjadi di mana-mana, dan industri nasional terancam bangkrut," cetusnya.

Pabrik Tekstil Paling Banyak PHK Pekerja & Tumbang

Kasus akan tutupnya pabrik PT Sanken Indonesia dan PT Danbi International dan pabrik lain menambah daftar pabrik atau perusahaan yang terancam tutup dan juga bakal ada PHK para pekerjanya.

Dalam dua tahun terakhir, cukup banyak perusahaan manufaktur yang terkena pailit bahkan terpaksa gulung tikar. Adapun salah satu penyebabnya yakni kalah saing dengan produk-produk impor.

Dari beberapa perusahaan manufaktur tersebut, mayoritas berada di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT), karena pada sektor ini, dampak dari gempuran produk tekstil impor sangat berpengaruh terhadap pabrik-pabrik tekstil di dalam negeri.

Adapun yang sempat membuat heboh masyarakat yakni kasus pailit di PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.

Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang menyatakan perusahaan tekstil Sritex pailit pada Oktober 2024 lalu. Hal ini tertuang dalam putusan dengan nomor perkara 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg.

Dalam putusan tersebut, Sritex, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayarannya kepada PT Indo Bharat Rayon, selaku pemohon, berdasarkan Putusan Homologasi tanggal 25 Januari 2022.

"Menyatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya pailit dengan segala akibat hukumnya," mengutip petitum melalui SIPP PN Semarang, Kamis (24/10/2024).

Setelah dinyatakan pailit oleh PN Semarang, Sritex kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Konstitusi (MA). Bahkan, pemerintah langsung turun tangan menangani masalah Sritex. Presiden Prabowo Subianto sempat memerintahkan jajarannya untuk menyelamatkan Sritex dari potensi kebangkrutan akibat pailit.

Tetapi pada 18 Desember 2024, MA menilak kasasi yang diajukan oleh Sritex. Putusan ini dengan sendirinya membuat status pailit terhadap raksasa tekstil tersebut sah secara hukum atau inkrah.

30 Pabrik Tekstil Tutup

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengungkapkan, dalam 2 tahun terakhir, sudah banyak pabrik tutup.

Dia menyebut, ada 30 pabrik bergerak di sektor TPT yang sudah tutup.

"Terbaru ada BUMN, PT Primissima, yang baru tutup kemarin. Jadi sudah ada 30 pabrik tutup, berhenti produksi. Ada memang yang merelokasi sebagian pabriknya," kata Redma kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/11/2024).

"Masih banyak industri yang terdampak namun tidak melaporkan," kata Redma.

Penutupan pabrik tersebut menyebabkan lebih dari 11.207 orang pekerja kehilangan pekerjaannya. Angka ini belum mencakup secara total keseluruhan PHK karena ada perusahaan yang jumlah PHK-nya tidak diketahui.

Berikut data detail 30 perusahaan TPT yang tutup-berhenti produksi sejak triwulan II tahun 2022, mengutip data APSyFI: (nama PT Primissima belum sempat tercatat):

Daftar perusahaan TPT terdampak Q3 2022-sekarang. (Dok. APSyFI)Foto: Daftar perusahaan TPT terdampak Q3 2022-sekarang. (Dok. APSyFI)
Daftar perusahaan TPT terdampak Q3 2022-sekarang. (Dok. APSyFI)

Tak hanya pabrik-pabrik di atas saja, ada banyak lagi pabrik-pabrik tekstil yang sudah mengalami pailit bahkan sudah mem-phk-kan karyawannya sepanjang 2024.

Dikutip dari berbagai sumber, pada awal 2024, beberapa pabrik tekstil besar melakukan PHK massal. Di Jawa Tengah, PT Sai Apparel memecat sekitar 8.000 karyawan, sementara PT Sinar Panca Jaya di Semarang mem-PHK 2.000 karyawannya.

Berikutnya PT Bitratex di Semarang juga melakukan PHK terhadap 400 pekerja, sedangkan PT Djohartex di Magelang mem-PHK 300 karyawan. Di Bandung, PT Pulomas juga memutuskan hubungan kerja 100 karyawan.

Berikut tujuh pabrik tekstil di RI yang sudah dinyatakan pailit atau bangkrut sepanjang 2024:

Data perusahaan/pabrik tekstil yang sudah bangkrut sepanjang 2024. (Dok. Datawrapper)Foto: Data perusahaan/pabrik tekstil yang sudah bangkrut sepanjang 2024. (Dok. Datawrapper)
Data perusahaan/pabrik tekstil yang sudah bangkrut sepanjang 2024. (Dok. Datawrapper)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Anak Usaha Indofarma Pailit & Hashim Tambah Saham di WIFI

Next Article Segini Besaran Pesangon Korban PHK Karena Pabrik Pailit-Pekerja Sakit

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |