Mangrove Culture Festival Batubara Ditutup

1 month ago 19
BudayaSumut

Mangrove Culture Festival Batubara Ditutup Rangkaian penutupan Mangrove Culture Festival Tahun 2025 di Pantai Sejarah, Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir Batubara.Waspada/Ist

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

LIMAPULUH (Waspada): Mangrove Culture Festival Tahun 2025 di Pantai Sejarah, Perupuk, Kecamatan Limapuluh Pesisir resmi ditutup, kemarin malam.

Festival ini bertujuan untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya lokal, meningkatkan pariwisata serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan tanaman mangrove.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Jalannya penutupan berlangsung meriah. Ribuan pengunjung memadati lokasi festival untuk menyaksikan penampilan akhir dari berbagai band lokal, grup seni dan budaya Kabupaten Batubara.
Festival semakin meriah dengan penampilan musik, tarian sanggar tradisional, dan pertunjukan lainnya.

Pengunjung juga dapat menikmati berbagai jenis makanan dan minuman khas lokal UMKM yang terletak di sekitar lokasi.

Bupati Batubara, Baharuddin Siagian, S.H, M.S.i menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan partisipasi panpel maupun peserta yang terlibat dan komponen masyarakat.

“Saya senang sekali, sejak kemarin beribu-ribu pengunjung datang ke Pantai Sejarah memeriahkan kegiatan yang kita laksanakan, bekerja sama antara Pemerintah Kabupaten beserta Yakopi dan beberapa perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Batubara,” ujarnya di sela-sela menutup festival.

Kegiatan ini dilaksanakan di Pantai Sejarah dikarenakan akan menjadi tempat unggulan objek wisata sejalan melestarikan hutan mangrove merupakan hal sangat penting.

“Selain mengeksplor budaya tradisi-tradisi yang ada di Batubara yang paling penting adalah bagaimana kita bisa melestarikan hutan mangrove, terutama di Pantai Sejarah dan pantai lainnya,” terang bupati.

Masyarakat Batubara lanjut Bupati Bahar, sangat terbuka dengan keramahtamahan sehingga pengunjung bisa aman, nyaman tidak ada yang mengganggu dan berpesan kepadavpengelola Pantai Sejarah untuk dapat menjaga.

“Pengelola kawasan untuk menjaga ketertiban, jangan ada mengambil parkir kendaraan melebihi kewajaran, dijaga dan diamankan sehingga para pengunjung merasa aman dan nyaman,” tukasnya.

Festival ini juga diharapkan akan lebih meriah lagi di tahun mendatang dan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pariwisata dan ekonomi lokal di Kabupaten Batubara.

Acara ini juga diisi pemberian hadiah perlombaan tari zapin dan fashion show yang diikuti seluruh siswa-siswi sekolah dan masyarakat.

Puncak penutupan Mangrove Culture Festival diakhiri pertunjukan RB Band dan pesta kembang api yang spektakuler, membuat suasana semakin bertambah meriah dan tak terlupakan.

Hadir dalam kesempatan ini Prof. Dr. Zulkifli Nasution, M.Sc selaku salah satu founder Yakopi Indonesia, Dr. Tappil Rambe, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Panitia Festival, Eling Tuhono selaku Direktur Yakopi, Forkopimda, Sekda, Staf Ahli, para OPD, Camat, Kades/Lurah, Ormas termasuk FKDM maupun Koperasi Wartawan Merah Putih Kabupaten Batubara.(a18)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |