Mandi Uang! Warren Buffett Bisa Beli 48 Perusahaan Raksasa Pakai Tunai

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Tumpukan uang tunai (cash pile) milik investor legendaris Warren Buffett di Berkshire Hathaway dilaporkan kembali memecahkan rekor baru yang fantastis.

Berdasarkan data dari Voronoi yang mengonfirmasi laporan keuangan Berkshire, total dana segar yang dimiliki perusahaan tersebut kini telah menembus $382 miliar.

Jika dirupiahkan dengan kurs (Asumsi Rp 16.700/US$), angka tersebut setara dengan Rp 6.379,4 triliun.

Besarnya angka tersebut sontak menarik perhatian para analis pasar. Skala cadangan uang tunai ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai daya belinya di pasar global.

Daftar 'Belanja' Buffett: 48 Raksasa Dunia yang Bisa Dibeli Tunai

Faktanya, cadangan uang tunai Berkshire Hathaway saat ini tercatat lebih besar dari kapitalisasi pasar individu hampir semua perusahaan di dunia. Dana tersebut hanya tidak cukup untuk membeli 29 perusahaan terbesar di planet ini (seperti NVIDIA, Apple, atau Microsoft).

Namun, semua perusahaan di luar 29 besar (mulai dari peringkat #30 ke bawah) secara teori berada dalam jangkauan akuisisi tunai Berkshire. Berikut adalah daftar 48 perusahaan ikonik global yang nilai pasarnya di bawah $382 miliar, berdasarkan nomor peringkat yang telah dipilih:

Tiga Alasan Tumpukan Uang Tunai Terus Bertambah

Sikap Berkshire Hathaway yang cenderung menahan belanja besar di tengah rekor uang tunai ini dinilai bukan tanpa alasan. Setidaknya, ada tiga faktor utama yang diyakini mendorong fenomena ini:

  1. Valuasi Aset yang Terlalu Mahal Alasan fundamental diyakini adalah prinsip value investing. Di tengah kondisi pasar saham yang terus mencetak rekor tertinggi baru, valuasi berbagai aset dianggap sudah terlampau mahal (overvalued). Dalam situasi ini, Berkshire Hathaway dinilai lebih memilih tidak melakukan akuisisi besar daripada membeli perusahaan bagus dengan harga yang dianggap tidak masuk akal.
  2. Imbal Hasil Tunai yang Menggiurkan Uang tunai $382 miliar itu tidak tertidur. Di era suku bunga tinggi yang dipatok Bank Sentral AS (The Fed), dana tersebut justru menghasilkan pendapatan pasif yang signifikan. Sebagian besar dana ini diinvestasikan pada US Treasury Bills (surat utang jangka pendek) yang memberikan imbal hasil (yield) aman di atas 5% per tahun. Kalkulasi sederhana menunjukkan yaitu 5% dari $382 miliar dapat menghasilkan $19,1 miliar (sekitar Rp 319 triliun) per tahun hanya dari bunga, tanpa risiko pasar.
  3. Disiplin Menunggu Momen Krisis Faktor ketiga adalah disiplin investasi. Berkshire Hathaway dikenal memegang prinsip "Aturan No. 1 yaitu Jangan rugi." Tumpukan uang tunai ini dipandang sebagai 'peluru kering' (dry powder) atau 'bazooka' yang sengaja disiapkan. Dana tersebut dicadangkan untuk menunggu momen yang tepat, seperti saat pasar panik atau terjadi krisis. Pada saat itulah akuisisi terhadap aset-aset berkualitas dapat dilakukan dengan harga diskon besar-besaran.

-

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(gls/gls)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |