Makin "Mematikan"! AS Gelontorkan Rp4 Triliun Upgrade Jet Tempur F-35

3 hours ago 1

Elvan Widyatama,  CNBC Indonesia

20 December 2025 16:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali memperkuat sistem persenjataan pada jet tempur generasi kelima F-35.

Pada 12 Desember 2025, Angkatan Udara AS (USAF) resmi memberikan kontrak senilai US$240,9 juta atau setara dengan Rp4,03 triliun (asumsi kurs Rp16.730/US$1) kepada Kongsberg Defence & Aerospace untuk produksi Joint Strike Missile (JSM) Lot Two.

Kontrak ini bersifat firm-fixed-price dan didanai dari anggaran pengadaan misil tahun fiskal 2024 dan 2025.

Kesepakatan tersebut mencakup produksi misil siap tempur (all-up-round), kontainer, perangkat pengujian, serta peralatan pendukung lainnya. Seluruh pekerjaan akan dilakukan di Norwegia hingga 30 November 2028.

Kontrak ini menandai kelanjutan proses integrasi JSM sebagai senjata yang dibawa oleh jet tempur F-35A, sehingga tidak mengorbankan karakteristik siluman pesawat.

Bukan Sekadar Beli Misil, tapi Bangun Ekosistem Operasional

Berbeda dengan pembelian senjata biasa, Lot Two dirancang sebagai satu paket produksi yang terpadu.

Selain misil, Angkatan Udara AS juga membeli infrastruktur pendukung sejak tahap awal, mulai dari kontainer, perangkat uji, hingga sistem pendukung logistik.

Dari sisi pendanaan, USAF telah mengalokasikan sekitar US$137,97 juta dari anggaran 2024 dan US$102,93 juta dari 2025. Untuk anggaran 2024, perencanaan mencakup pengadaan hingga 48 unit JSM, sementara 2025 mencakup hingga 50 unit. Biaya satuan misil berada di kisaran US$3,3 juta.

Army RecognitionFoto: Army Recognition
Army Recognition

Mengapa JSM Penting bagi F-35

Joint Strike Missile dikembangkan dari Naval Strike Missile (NSM) milik Norwegia, namun dioptimalkan untuk peluncuran udara dan penyimpanan internal di ruang senjata F-35.

Keunggulan utama JSM terletak pada kemampuannya mempertahankan low observable profile pesawat sambil memberikan daya serang jarak jauh.

Secara operasional, JSM dirancang untuk menyerang target laut maupun darat. Sistem pemandunya menggabungkan navigasi inersial dan GPS, didukung terrain-referenced navigation dan profil terbang rendah mengikuti kontur medan.

Pada fase terminal, misil menggunakan imaging infrared seeker untuk diskriminasi target, serta dilengkapi two-way datalink dan kemampuan passive RF homing untuk memburu target yang memancarkan radar, termasuk sistem pertahanan udara.

Dengan bobot sekitar 416 kg, panjang 4 meter, dan hulu ledak 120 kg, JSM ditenagai mesin turbofan kecil Williams International F-415.

Jangkauan operasionalnya bervariasi tergantung profil terbang, mulai dari sekitar 185 km hingga lebih dari 500 km, memberikan kemampuan stand-off strike di wilayah dengan pertahanan udara berlapis.

Timeline Integrasi dan Produksi

Kontrak Lot Two juga mengunci jadwal pengujian dan integrasi ke dalam kerangka modernisasi F-35A. Uji operasional direncanakan dimulai pada Mei 2026, setelah uji pengembangan selesai pada September 2025. Pengiriman awal misil dari lini produksi 2024 diproyeksikan mulai Mei 2026, disusul lini 2025 sekitar Maret 2027.

Dalam perencanaan jangka menengah, program ini diproyeksikan mampu menghasilkan sekitar 204 unit misil, mendekati target inventori awal 240 unit, meski angka final masih dapat berubah mengikuti skema buy-to-budget dan negosiasi harga lanjutan.

Di luar nilai kontraknya, kesepakatan ini mengirimkan sinyal strategis yang jelas. AS tidak hanya menambah stok senjata, tetapi juga memperdalam integrasi kemampuan serangan presisi jarak jauh pada platform F-35 yang menjadi tulang punggung kekuatan udara sekutu Barat.

Dengan JSM, F-35A memperoleh kemampuan menyerang target bernilai tinggi dari jarak aman tanpa harus menembus pertahanan udara secara langsung.

Dalam konteks persaingan kekuatan global dan meningkatnya kompleksitas sistem pertahanan udara, investasi ini menunjukkan bagaimana AS memprioritaskan kombinasi siluman, jangkauan, dan presisi sebagai fondasi kekuatan udaranya hingga akhir dekade.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |