Luar Biasa, Stok Beras di Gudang Bulog Menuju 4 Juta Ton

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Cadangan Beras Pemerintah (CBP) terus bertambah di gudang-gudang Bulog. Bahkan diperkirakan akan mencapai 4 juta ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, saat ini stok beras di gudang Bulog sudah mencapai 3,5 juta ton, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat dalam waktu dekat.


"Tambahan ada kemungkinan 15 hari ke depan, paling lambat 20 hari stok kita mencapai 4 juta ton. Besar kemungkinan. Kenapa? Serapan per hari itu mencapai 50 ribu ton per hari," kata Amran saat konferensi pers di kantornya, Senin (5/5/2025).


Lonjakan stok beras di Bulog ini dipicu oleh masifnya serapan beras dari produksi petani dalam negeri selama masa panen raya. Sehingga untuk mengantisipasi keterbatasan kapasitas gudang, pemerintah sudah menyewa tambahan kapasitas hingga 1,1 juta ton di gudang-gudang swasta.


Tidak hanya itu, pembangunan gudang darurat juga tengah dikebut di beberapa daerah yang kapasitasnya sudah penuh, seperti Aceh dan Nusa Tenggara Barat (NTB).


"Yang diperintahkan oleh Bapak Presiden adalah membangun gudang di daerah-daerah yang betul-betul sudah full, sudah sewa gudang, tapi masih kekurangan," ujarnya.


Adapun mengenai anggaran untuk pembangunan gudang, Amran menyebut bersumber dari pemerintah, namun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.


"Berapa anggarannya? Sesuai kebutuhan," ujarnya singkat.


Sementara ketika ditanya terkait kapasitas per gudang darurat, ia menambahkan, "Nanti kita lihat."


Meski begitu, stok yang melimpah ini memunculkan tantangan baru, yakni bagaimana menjaga kualitas beras tetap terjamin?


Amran mengakui bahwa menjaga mutu stok dalam jumlah besar memang penuh tantangan. Ia menegaskan, Bulog sudah diingatkan untuk memperhatikan kualitas penyimpanan.


"Kalau ada yang rusak, 1 kg, 2 kg, 1 ton, 2 ton, sedikit. Tetapi yang terpenting adalah kita beritahu ke Bulog agar menjaga kualitas. Toh, tidak sempurna 100%, iya. Mungkin ada 0,1%. Tetapi itu bukan kendala untuk menjaga stok pangan nasional," jelasnya.


Sementara untuk mengalirkan stok dari gudang, Amran menyebutkan, pemerintah saat ini masih menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto. Di mana stok beras bisa saja nantinya disalurkan dalam bentuk bantuan sosial (bansos) atau melalui ekspor, tergantung keputusan Presiden.


"Kalau Bapak Presiden mau katakan ekspor, kita ekspor. Kalau itu untuk menjadikan bansos, teruslah kita ikut. Pokoknya apa perintah Bapak Presiden, kita ikut," katanya.


(hoi/hoi)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Mentan Klaim Stok Beras Cetak Rekor Tertinggi 20 Tahun

Next Article Jelang HPP Gabah Naik, Segini Harga Beras di Pasar Induk-Toko Eceran

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |