Korsel Menyerah Dipalak Amerika, Dampaknya Sudah Terasa

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Selatan (Korsel) mulai merasakan dampak dari kesepakatan dagang terbarunya dengan Amerika Serikat (AS), setelah pemerintah Seoul berkomitmen menanamkan investasi jumbo US$350 miliar (Rp5,8 triliun) di sektor-sektor strategis Negeri Paman Sam.

Presiden Korsel Lee Jae Myung secara terbuka mengungkapkan kegelisahan tersebut dalam pertemuan dengan para pemimpin bisnis pada akhir pekan lalu. Ia menekankan bahwa arus modal yang semakin kuat ke AS berpotensi membuat investasi domestik menyusut. Karena itu, Lee meminta konglomerat Korea untuk kembali menoleh ke pasar dalam negeri.

"Ada kekhawatiran bahwa investasi domestik bisa menyusut seiring meningkatnya investasi menuju Amerika Serikat," ujarnya, dikutip dari Reuters, Senin (17/11/2025).

Lee turut meminta perusahaan berkonsultasi dengan pemerintah agar dapat memanfaatkan paket investasi US$350 miliar tersebut secara optimal.

Meski investasinya ke AS kian besar, raksasa teknologi Samsung memastikan bahwa mereka tidak akan meninggalkan pasar lokal. Chairman Samsung Electronics Jay Y. Lee menegaskan bahwa perusahaan akan meningkatkan investasi domestik, menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi anak muda, dan memperkuat kolaborasi dengan perusahaan kecil, menengah, serta startup.

Dalam forum yang sama, Hyundai Motor Group mencuri perhatian dengan pengumuman investasi domestik senilai 125,2 triliun won (Rp1.435 triliun) untuk periode 2026-2030. Dua raksasa galangan kapal, Hanwha Ocean dan HD Hyundai, juga membeberkan rencana investasi besar mereka.

Dampak kesepakatan dengan AS ini sudah mulai terasa di sektor semikonduktor. Samsung mengonfirmasi pembangunan pabrik chip memori baru, P5, yang sebelumnya tertunda sejak 2023 karena lemahnya permintaan smartphone dan PC. Pabrik ini akan memasok chip untuk server tradisional dan server AI, di tengah lonjakan harga semikonduktor global akibat ketatnya pasokan.

Bulan ini, Samsung bahkan menaikkan harga sejumlah chip memori hingga 60% dibandingkan September, menandakan kekuatan pasar mulai berpindah ke produk-produk yang diburu untuk pengembangan AI.

Produksi massal di pabrik P5 dijadwalkan dimulai pada 2028, dengan rencana investasi infrastruktur tambahan untuk menopang ekspansi jangka panjang. Samsung menyatakan, memasuki era AI global, permintaan chip memori diprediksi melonjak sehingga perusahaan harus mengamankan kapasitas produksi lebih awal.

"Dengan era AI global yang memasuki tahap penuh, Samsung Electronics memperkirakan adanya peningkatan permintaan jangka menengah hingga panjang untuk semikonduktor memori. Untuk merespons perubahan pasar dengan cepat, perusahaan berencana mengamankan lini produksi lebih awal," kata Samsung Electronics dalam pernyataannya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Pasok Chip AI, Samsung Teken Kontrak USD 16,5 M Dengan Tesla

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |