Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Commuter Property Tbk. (ADCP) mengakui kegiatan operasionalnya sedang diterpa berbagai tantangan yang cukup signifikan. Di antaranya, perusahaan menyebut penurunan daya beli masyarakat.
"Beberapa faktor eksternal, seperti penurunan daya beli masyarakat, ketidakpastian ekonomi, serta fluktuasi suku bunga yang mempengaruhi kemampuan pembiayaan konsumen, menjadi penyebab utama," kata manajemen ADCP dalam keterbukaan informasi yang dikutip Rabu (16/7/2025).
Selain itu, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) itu menyebut permintaan pasar terhadap properti, baik residensial maupun komersial, mengalami penurunan yang cukup terasa dalam beberapa waktu terakhir.
Tidak berhenti di situ, ADCP mengatakan ada juga tantangan internal terkait dengan pengelolaan proyek yang lebih kompleks. Kondisi ini disebut berimbas pada beberapa proyek yang sedang berjalan.
"Di mana kami harus melakukan penyesuaian baik dari sisi timeline maupun anggaran untuk memastikan keberlanjutan operasional," ungkap manajemen ADCP.
Meskipun demikian, lanjut manajemen, ADCP tetap berusaha untuk fokus pada menjaga ketercapaian dan terus melakukan berbagai upaya strategis, seperti diversifikasi produk dan layanan, monetisasi idle assets agar dapat menghasilkan recurring income, penyesuaian strategi pemasaran, serta optimalisasi efisiensi di setiap lini bisnis.
"Perusahaan juga tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap portofolio properti yang dimiliki, dengan tujuan untuk fokus pada segmen pasar yang lebih potensial dan memberikan nilai tambah jangka panjang," jelas manajemen ADCP.
Untuk diketahui, kinerja ADCP sepanjang kuartal I-2025 menunjukkan penurunan laba bersih yang signifikan, yaitu 97,74% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih entitas usaha pelat merah itu hanya tercatat sebesar Rp16,26 juta.
Sejak 22 Oktober 2024, harga ADCP bertengger di 50 per saham.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! Tanda-Tanda Dompet Warga RI Kempes Muncul Lagi