
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada): Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Ikatan Sarjana Melayu Indonesia (ISMI) Tun Dr. H. Rahmat Shah bersama sama dengan Ketua Dewan Pakar Prof Djohar Arifin Husin dan para tokoh Melayu Indonesia mengunjungi Tun Mahathir Mohammad di kantor Yayasan Kepemimpinan Perdana kawasan Putra Jaya, Malaysia, Senin, 21 Juli 2025.
Siaran pers yang diterima Waspada di Medan, Jumat (25/7) menyebutkan, kunjungan muhibah kepada Tun Mahathir Mohammad itu dalam rangka menyampaikan rasa syukur atas ulang tahun Mahathir yang ke 100.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Pertemuan dipimpin Tun Rahmat Shah, diterima langsung Tun Mahathir Mohammad di ruang tamu utama kantornya didampingi Asistennya Puan Zuraida.
Pertemuan yang semula direncanakan hanya 10 menit, akhirnya berlangsung hampir 1 jam.
Dalam pertemuan itu, Tun Rahmat Shah menyampaikan tasyakur kepada Mahathir yang mencapai usia 100 Tahun, yakni satu abad tapi masih sehat dan bugar. Tidak banyak insan yang dapat mencapai usia seperti ini, apalagi seorang pemimpin negara.
Rahmat menyatakan bahwa Tun Mahathir adalah sosok pemimpin panutan, tidak saja bagi orang Malaysia, tapi juga bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Kunjungan ini adalah perwujudan rasa simpati masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Melayu yang tergabung didalam Ikatan Sarjana Melayu Indonesia kepada Tun Mahathir Mohammad sebagai pemimpin sejati yang tak kenal lelah, tiada henti mendarmabaktikan hidupnya untuk masyarakat dan bangsa Malaysia, sehingga menjadi contoh bagi bangsa-bangsa di dunia.
Mahathir menyambut rombongan dengan penuh ramah dan bersahaja. Senyumnya senantiasa menghiasi selama Mahathir berbicara membalas ungkapan kata-kata dari Tun Rahmat Shah.
Petuah
Pada kesempatan itu, Mahathir menyampaikan petuah kepada rombongan tentang optimisme kemajuan bangsa Melayu ke depan mengikuti jejak bangsa Asia lainnya seperti Jepang dan China.
Ia mengatakan syarat untuk mencapai kecemerlangan itu ada pada usaha yang berhimpun (berpumpun) dengan pembangunan ranah pendidikan dan kesehatan.
Lebih lanjut Tun Mahathir berpesan agar hubungan Malaysia dan Indonesia yang merupakan satu rumpun Melayu hendaknya terus dibina.
Mahathir menyampaikan sejak awal di negara bagian Kedah banyak penduduk yang Atok Neneknya berasal dari Aceh.
Mahathir menyebut nama Sanusi asal Aceh berjuang sejak masa penjajahan dan pernah diangkatnya sebagai Menteri. “Kami tak membezakan asal mana seseorang, tapi melihat kemampuannya memimpin,” ujar Mahathir.
Di awal pertemuan, Tun Rahmat Shah juga menyampaikan bahwa ia diamanahkan menjadi Ketua Dewan Pembina Ikatan Sarjana Melayu Indonesia dan juga sebagai Pembina Dunia Melayu Dunia Islam.
Untuk itu, Rahmat menyematkan Lencana Kehormatan ISMI kepada Tun Mahathir yang diterimanya dengan penuh rasa bahagia.
Di akhir pertemuan, Tun Rahmat Shah menyerahkan bingkisan berupa buku-buku pengalaman hidup dan biografi Rahmat Shah dikuti semua rombongan menyerahkan bingkisan yang juga berupa buku, serta masing-masing berkesempatan foto bersama Tun Mahathir.
Turut serta dalam pertemuan itu Para Tokoh Melayu antara lain, Prof. Djohar Arifin Husin Ketua Dewan Pakar juga Ketua Alumni University Malaya; Prof. Agussani Wakil Ketua Dewan Pembina ISMI, MABMI, dan DMDI yang juga Rektor UMSU; Mayjen (Purn) Muhammad Hasyim Ketua DHD Angkatan 45 Sumatera Utara; Assoc. Profesor Sakhyan Asmara Dewan Penasihat ISMI dan MABMI; Prof. Khairil Ansari Dewan Pakar ISMI dan MABMI sekaligus Ketua Pusat Kajian Melayu UMSU; Prof. Akrim Warek 2 UMSU dan Pembina PKM UMSU; Dr. Saidul Amin, M. A. Rektor Universitas Muhammadiyah Malaysia (UMMAM) Perlis yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) Pekan Baru; dan Dr. Yuslim, M.M. dari BPH UMRI dan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
Selama di Malaysia, rombongan yang dipimpin Tun Rahmat Shah, juga mengunjungi Pameran Seni Pondok dan Seni Islam di Shah Alam Selangor, mengunjungi Ulama Besar Malaysia Ustaz Maulana Affifuddin Zailani di Musallah Amanah Al-Wariseen and Darul Jailani Jalan Setiawangsa Kuala Lumpur, Malaysia dalam rangka menyampaikan rasa syukur atas Ulang Tahun Ustadz Maulana yang ke 53 tahun.
Pada kesempatan itu seluruh rombongan mengikuti sholat berjamaah dan mendengar tausyiah dari Ustadz Maulana.
Selain itu, rombongan juga berkesempatan mengunjungi kebun durian musangking milik pengusaha Malaysia Datuk Suhaimi, di Kerling Malaysia.(cpb)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.