Kesal Honornya Tak Dibayar, Petugas Kebersihan Ancam Kades Di Batubara Dengan Golok

1 week ago 14
Sumut

Kesal Honornya Tak Dibayar, Petugas Kebersihan Ancam Kades Di Batubara Dengan Golok Surat Laporan Kepolisian Kades Empat Negeri Kamaluddin dan golok panjang yang diduga digunakan terlapor Nh saat mengancam kades. (ist)

Ukuran Font

Kecil Besar

14px

BATUBARA (Waspada): Nh alias Wak Anda warga Dusun VII Desa Empat Negeri Kec. Datuk Lima Puluh, Kab. Batubara kini buronan polisi karena mengancam dengan mengacungkan golok kepada Kades Empat Negeri, Kamaluddin.

Kepada wartawan, Sabtu (3/5) korban Kamaluddin menjelaskan, peristiwa itu bermula saat dirinya berada di Jalan Dusun VII Desa Empat Negeri melakukan pengecekan perkerasan jalan desa, Kamis (10/4) sekira pukul 11.30 WIB.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kesal Honornya Tak Dibayar, Petugas Kebersihan Ancam Kades Di Batubara Dengan Golok

IKLAN

“Setelah selesai melakukan pengecekan jalan saya bermaksud hendak kembali ke kantor desa menggunakan sepeda motor dinas. Namun secara tiba-tiba datang Wak Anda dengan berlari sembari mengacungkan sebilah parang panjang ke arah saya,” terangnya.

Saat hendak terkena sabetan parang panjang, spontan Kamaluddin berhenti dan memalangkan sepeda motor ke arah Nh.

Selanjutnya terduga pelaku mengatakan kepada korban, “kau angkat rumahku itu kalau tidak mati,” teriaknya sembari terus mengacungkan golok kepada Kamaluddin.

Usai berteriak, terduga pelaku marah-marah dan hendak membacok tiang bambu penyangga kabel listrik. Terduga pelaku kemudian pergi meninggalkan Kamaluddin.

Sebelumnya pelaku adalah petugas kebersihan di lokasi wisata Belanti Asri di Dusun VII yang dikelola Desa.

Karena dirinya tidak memiliki rumah maka Pemerintah Desa memutuskan membangunkan rumah diatas tanah orangtua pelaku yang berada di lokasi Belanti Asri.

Saat hendak membangun telah disepakati biaya pembangunan sebesar Rp20 juta dibagi dua. Setengah ditanggung Pemerintah Desa dan setengahnya dapat dicicil oleh terduga pelaku.

“Namun sehabis lebaran kemarin pengelolaan Belanti Asri kita alihkan ke Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

“Karena telah dikelola Bumdes secara otomatis pelaku tidak lagi memperoleh honor dari Kantor Desa,” terang Kamaluddin.

Dilain pihak, Bumdes belum mampu memberikan honor kepada pelaku sehingga diduga membuatnya kalap dan hendak membacok Kamaluddin.

Setelah kejadian pengancaman tersebut, terduga pelaku kerap datang diduga mengincar korban.

Aksinya membuat resah masyarakat terlebih dengan menggeber sepeda motor berknalpot blong di lokasi kejadian. Bahkan, aksi membuat resah masyarakat yg dilakukan terlapor berulang pada Selasa 29 April 2025 sore.

Saat itu terduga pelaku datang dengan menyandang senapan angin membuat warga dan para pekerja di lokasi perkerasan jalan ketakutan dan berhamburan pulang.

“Ulah terduga pelaku semakin menyulut geram puluhan warga dilokasi. Akhirnya  pelaku yang mengendarai sepeda motor berknalpot blong tersebut dihadang warga.

“Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan senjata tajam jenis pisau belati di pinggang kanannya,” beber Kamaluddin yang dibenarkan Kepala Dusun VII Mohammad Khoir.

Kanit Reskrim Polsek Limapuluh Ipda Dodi P Manalu membenarkan laporan pengaduan korban.

Dikatakan Dodi, menindaklanjuti laporan korban Kamaluddin, Unit reserse Polsek Limapuluh melakukan penyelidikan. Namun sebelum bertemu petugas, terduga pelaku yang tinggal dirumah orang tuanya keburu melarikan diri lewat pintu belakang, Jumat (2/5) malam.

Satu bilah golok panjang diamankan sebagai barang bukti.(a17.b)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |