Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei berusaha mengambil alih kekosongan pasar yang ditinggalkan Nvidia karena aturan baru presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kabarnya, perusahaan akan mengirimkan chip AI 910C paling cepat bulan depan.
Informasi ini dikutip Reuters dari dua orang sumber, yang juga mengatakan Huawei telah melakukan beberapa pengiriman chip.
Laporan itu mengatakan 910C menjadi evolusi arsitektur perusahaan. Kinerjanya mirip dengan H100 milik Nvidia dengan menggabungkan dua prosesor 910B.
Jadi chip ini memiliki daya komputasi dan kapasitas memori dua kali dari 910B. Peningkatannya juga bertahap untuk beragam data pada AI.
Huawei telah memperkenalkan 910C mulai tahun lalu. Akhir 2024, sejumlah perusahaan mendapatkan sampel chip dan pesanan juga sudah masuk ke Huawei.
Reuters menuliskan Huawei menolak berkomentar soal laporan tersebut.
Kemajuan penjualan chip Huawei ini terjadi saat Nvidia berada di posisi sulit dalam perang dagang AS dan China. Pemerintah AS telah berupaya untuk membatasi hubungan Nvidia dengan China.
Misalnya memutus chip B200 yang jadi andalan Nvidia. AS juga melarang chip H100 dijual di China.
Trump juga telah merilis aturan baru soal H20 milik Nvidia bulan April ini. Dalam regulasi tersebut disebutkan chip perlu lisensi untuk bisa diekspor. Rencananya, chip H20 yang sebelumnya dirancang Nvidia khusus untuk pasar China akan turut dilarang.
Ketidakpastian ini membuat saham Nvidia anjlok di 2025. Sepanjang tahun ini, saham Nvidia sudah anjlok hampir 30%. China merupakan klien terbesar Nvidia. Jika jalan Nvidia diputus total, bisa jadi dampaknya akan buruk di masa depan.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini: