Kalah Telak dari RI, Ekonomi Thailand Cuma Naik 1,2%-Terendah 4 Tahun

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Thailand menunjukkan tanda perlambatan signifikan pada kuartal III-2025. Data resmi yang dirilis hari ini menunjukkan bahwa ekonomi negara Gajah Putih tersebut tumbuh di laju paling lambat dalam empat tahun terakhir.

Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional Thailand (NESDC) melaporkan pada Senin (17/11/2025) bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand hanya tumbuh 1,2% pada kuartal Juli-September dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Angka ini meleset dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 1,6% dan jauh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan 2,8% pada kuartal sebelumnya. Secara triwulanan (quarter-to-quarter/qtq) PDB Thailand bahkan terkontraksi 0,6% atau jadi penurunan pertama dalam hampir tiga tahun terakhir.

Hasil ini jauh di bawah Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 mencapai 5,04% secara yoy dan 1,43% secara qtq.

Kepala NESDC, Onfa Vejjajiva, menjelaskan bahwa perlambatan terutama disebabkan oleh lemahnya keyakinan ekonomi. Selain itu, negara tersebut juga menghadapi berbagai tantangan makroekonomi, termasuk utang rumah tangga yang tinggi, kurs Baht yang kuat, dan potensi dampak tarif AS yang tinggi.

"Di kuartal ketiga, isu utamanya adalah keyakinan ekonomi. Terdapat gejolak politik yang cukup besar, dan kemudian konflik dengan Kamboja," kata Onfa Vejjajiva dalam konferensi pers, merujuk pada pemecatan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dan konflik perbatasan yang meletus pada Juli lalu.

Shivaan Tandon, ekonom Asia di Capital Economics, memperingatkan bahwa ekonomi Thailand kemungkinan akan menghadapi kesulitan dalam beberapa bulan mendatang.

"Kami memperkirakan perekonomian akan tumbuh pada laju di bawah tren dalam kuartal mendatang, dan bank sentral akan ingin melakukan bagiannya untuk menghidupkan kembali aktivitas," ujar Tandon.

Meskipun demikian, NESDC menyesuaikan proyeksi pertumbuhan PDB Thailand untuk keseluruhan tahun 2025 menjadi 2,0%. Pemerintah telah meluncurkan paket subsidi konsumen sebesar 44 miliar baht, setara dengan US$1,36 miliar (Rp22,76 triliun).

Menteri Keuangan Ekniti Nitithanprapas menyatakan keyakinannya bahwa ekonomi akan tumbuh di atas 2% tahun ini. NESDC juga mencatat bahwa langkah-langkah stimulus pemerintah belum sepenuhnya tercermin dalam perkiraan mereka.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ekonomi Negara Tetangga RI Tumbuh 4,3%, Melejit Meski Ada Tarif Trump

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |