Israel Bunuh 9 Warga Palestina di Tengah Gencatan Senjata

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Israel membunuh sedikitnya sembilan warga Palestina yang mencoba kembali ke rumah mereka di utara Kota Gaza dan selatan Khan Younis di tengah gencatan senjata yang belum lama dimulai.

Mengutip Al Jazeera, Rabu (15/10/2025), kejadian tersebut merupakan pelanggaran besar pertama yang terjadi sejak gencatan senjata dimulai.

Adapun jumlah korban tewas tersebut naik dari laporan sebelumnya yang menyebutkan sedikitnya lima warga Palestina dilaporkan tewas akibat tembakan pasukan Israel.

Menurut sumber medis di Rumah Sakit Al-Ahli Arab, kelima korban tewas merupakan warga di Distrik Shujayea, salah satu kawasan padat penduduk yang menjadi lokasi operasi militer Israel selama berbulan-bulan terakhir. Informasi ini dikonfirmasi oleh jurnalis Al Jazeera yang melaporkan bahwa suara tembakan terdengar sejak pagi hari ketika warga mencoba mendekati wilayah yang dikuasai militer Israel.

Militer Israel mengakui bahwa pasukannya melepaskan tembakan. Dalam pernyataannya, pihak militer menyebut tembakan itu dilakukan "untuk menghilangkan ancaman" dari sejumlah orang yang mendekati posisi pasukan mereka di utara Gaza.

"Pasukan menembak ke arah tersangka yang melintasi garis kuning," demikian pernyataan militer Israel, merujuk pada batas wilayah yang ditetapkan dalam kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak Jumat lalu.

Menurut Israel, individu-individu tersebut dianggap melanggar perjanjian karena mendekati posisi militer yang seharusnya menjadi zona penyangga.

Insiden ini memunculkan pertanyaan serius tentang apakah gencatan senjata yang baru disepakati itu akan bertahan.

Perjanjian antara Hamas dan Israel mencakup penghentian semua serangan serta pertukaran tahanan, di mana Israel akan membebaskan sekitar 2.000 warga Palestina sebagai imbalan atas pemulangan seluruh tawanan Israel, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.

Tahap pertama perjanjian tersebut juga mengatur penarikan bertahap pasukan Israel dari garis depan menuju garis kuning yang disebut sebagai zona penempatan ulang. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Gaza, termasuk Shujayea, masih dikuasai militer Israel.

Peta yang dibagikan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjukkan bahwa sekitar 58% wilayah Gaza tetap berada di bawah kendali Israel.

Sementara itu, selain ketegangan dengan Israel, dinamika internal di Gaza juga mengancam kelangsungan gencatan senjata. Isu pelucutan senjata Hamas, yang menjadi syarat utama Israel, masih menjadi titik paling sensitif. Hamas sejauh ini belum memberikan komitmen pasti mengenai hal itu.

Ketegangan juga meningkat antara Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya yang beroperasi di Gaza. Beberapa di antaranya dituding mendapatkan dukungan diam-diam dari Israel untuk melemahkan Hamas.

Pemerintah di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan pada Minggu lalu bahwa 27 orang tewas, termasuk delapan anggota Hamas, dalam bentrokan antara milisi bersenjata dari sebuah klan lokal dengan pasukan keamanan Hamas. Media Palestina juga menyebut bentrokan lanjutan terjadi pada Selasa.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Israel Kembali Bombardir Gaza, 100 Orang Tewas Dalam Satu Malam

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |